Komisi II DPR Minta Mendagri Tertibkan Aparat Arogan, Penyidik PNS Juga Harus Bertindak
Pria yang mengaku pejabat Kemendagri saat marah-marah dan memaki dengan kasar dan rasial terhadap Rita |
Rahardi Zakaria, politisi PDI Perjuangan, yang antara lain bermitra dengan Kemendagri mengatakan, tindakan arogan, menyinggung SARA dan ketidakpatutan merupakan pelanggaran.
"Dia itu sudah melanggar jika benar melakukan hal semacam itu. Seharusnya Penyidik PNS di Kemendagri juga turun tangan melakukan penyidikan sejauh mana pelanggaran yang dilakukan PNS itu, jangan diam saja," kata Rahadi.
Dia mengingatkan, PNS itu perekat nasional, dan harus dapat menjaga etika sebagai pejabat negara. "Sebagai mitra Kemendagri, saya harap Mendagri dapat melakukan tindakan tegas terhadap anak buahnya. Ini sangat memalukan bila sampai terulang, karena informasinya PNS itu sudah terlalu sering melakukan keributan baik dengan aparatur pemerintahan maupun terhadap warga.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang PNS yang mengaku-ngaku pejabat di Kemendagri yang kemudian diketahui bernama Saleh Thalib,SE, MSi, Kasi Bidang I/IA Direktorat Pemerintahan I di Kemendagri, menabrak mobil Mazda nopol B1535 GA milik seorang ibu bernama Rita Elizabeth yang sudah parkir lebih dulu di parkiran kantor walikota Jakbar pada Rabu (21/5).
Menurut saksi, seorang petugas Pamdal Kantor Walikota Jakbar, Dwinarso, saat itu si PNS yang mengendarai mobil Avanza B 1862 SFS ini bukannya minta maaf, malah memaki-maki Rita di depan banyak orang termasuk para pegawai di kantor walikota itu.
Setelah puas memaki-maki Rita, pria ini kemudian beranjak ke lantai 2 Gedung B dan juga menggebrak lift dan benda yang ditemuinya. Begitu juga di lantai 3, kembali lagi dia memaki-maki dan menggebrak apa saja. Info yang diperoleh JakartaObserver.com, pria ini sudah 4 tahun ini bertingkah kasar dan arogan di lingkungan kantor Pemkot Jakbar. Menurut pengakuan seorang pejabat perizinan di kantor Walikota Jakbar ini, si pria botak ini rupanya nyambi pekerjaan lain yakni mengurus IMB dan lainnya.
Menurut Rita, jika benar pria ini abdi negara, seharusnya dia dapat memberikan panutan dan melayani masyarakat dengan baik.
"Saya dicaci maki dengan kata-kata yang menyakitkan, dengan mengatakan saya 'goblok, brengsek, perek lu, dasar Cina'. Apakah itu pantas? Sebagai laki-laki terhormat tidak akan mengeluarkan kata-kata seperti itu kepada seorang wanita terlebih saya membawa anak," tulis Rita dalam komentarnya kepada JakartaObserver.com.
"Bagaimana perasaan anak dan suami saya dikata-katai seperti itu saat mengetahui mama atau isterinya dibilang perek. Apalagi oknum itu menyinggung suku, sampai dia bilang dasar Cina," sambungnya. (jo-2)
Wisata ke New York? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya
Tidak ada komentar: