Bimsalabim, Anggaran Penurapan Kali Disulap Jadi Gerobak Sampah
Pengalihan itu dikeluhkan oleh salah seorang tokoh masyarakat Kelurahan Kedoya Utara, Hamdan di Jakarta, Senin (16/9). "Saluran Kali Pisang kondisinya sudah mendangkal.Tapi sampai saat ini saluran itu tak kunjung dikuras.Bagaimana tidak ,sebab dana untuk pengurasan saluran itu sudah di alihkan untuk beli gerobak sampah," ujar Hamdan.
Melalui musrenbang dana itu seharusnya untuk perbaikan fisik lingkungan, tapi tidak disalurkan pada fungsinya. Harusnya, begitu Hamdan, anggaran perbaikan fisik lingkungan untuk pengurasan saluran yang tumpat diutamakan dan direalisasikan secepatnya, jangan dialihkan ke pengadaan gerobak sampah.
( Cek Hotel di Jakarta, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Cek Hotel di Bandung, Bandingkan Tarifnya | Cek Hotel di Lombok, Bandingkan Tarifnya)
Salah seorang staf Kelurahan Kedoya Utara yang tidak mau disebut namanya mengaku, dana itu seharusnya dikelola oleh LMK Kelurahan, tujuannya perbaikan fisik saluran Kali Pisang yang selama ini kondisinya mendangkal namun sudah dialihkan untuk penambahan gerobak sampah.
Gerobak sampah diserahkan untuk 6 RW, masing-masing lima unit per RW, umlahnya sebanyak 30 unit dengan harga per unitnya sebesar Rp 1.200.000. "Gerobak itu sudah diserahkan ke RW01,02,04,06,07 dan RW08 Kedoya Utara," ungkapnya.
"Masalah tidak tepat penyerapan anggarannya ,saya tidak tahu,yang lebih mengetahuinya Lurah dan Ketua LMK," kata staf itu.
Wartawan JO mencoba konfirmasi terkait hal itu kepada Lurah Kedoya Utara Dwi Aryono, namun yang bersangkutan tidak berada di kantornya. (jo-6)
Tidak ada komentar: