Jika Izin Turun, Kopassus Siap Basmi Preman
Penegasan itu disampaikan Mayjen Agus Sutomo di Markas Komando Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (26/9).
"Jika diperintahkan dan memang bila jajaran Polri membutuhkan, kami siap membasmi preman," katanya.
Dikatakan, Kopassus itu dilatih dan dididik untuk menciptakan keamanan. Tugas pokok TNI adalah perhatanan negara. Bila diperbantukan dalam penegakan keamanan sipil bersama Polri, tentunya membutuhkan payung hukum sebagai legitimasi.
Mayjen Agus kemudian menyinggu soal penyekapan yang dilakukan sekelompok teroris di mall di Kenya. Menurutnya, bisa saja kasus premanisme itu berkembang seperti penyekapan di mal Kenya itu, sehingga perlu dicegah.
"Jadi kita menunggu perintah atasan untuk membantu basmi premanisme," sambungnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, premanisme memang membuat masyarakat resah. Namun masalahnya, bukan hal yang mudah memberantas preman. Diperlukan kerjasama antarinstansi, termasuk dari peraturan daerah.
Dia juga mengingatkan, preman sudah ada sejak dari dulu."Mereka menempati lokasi yang mana di situ memiliki sistem yang kurang bagus, seperti pasar, terminal dan lain-lain," kata Rikwanto.
Dikatakan, ada praktiknya, preman tidak hanya melakukan aksi yang dianggap sepele, seperti pemalakan. Tetapi juga mereka bisa juga mengancam keselamatan nyawa orang lain. Dalam skalanya yang paling sering adalah pemerasan, intimidasi, pengeroyokan, sampai ke tahap terorganisir seperti penyekapan yang terjadi di Kebon Jeruk dan Hayam Wuruk. (jo-2)
Tidak ada komentar: