Banyak Bayi Dibuang, Ada Apa dengan Warga Jakarta?

Bayi yang ditemukan di Jembatan Besi, Tambora, Jakbar.
JAKARTA, JO- Dalam bulan Agustus hingga Oktober 2013 ini, sedikitnya empat bayi ditemukan warga yang sepertinya sengaja "dibuang" orang tuanya, sementara yang lainnya ditemukan sudah tidak bernyawa di kali atau sejumlah tempat lain di Jakarta. Ada apa?

Penemuan bayi hidup terakhir terjadi di Jembatan Besi, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat (Jakbar). Bayi ditemukan warga dalam kondisi hidup di sebuah meja depan rumah warga Senin (21/10) pagi dengan terbalut kain putih.

Bayi tersebut diperkirakan baru saja dilahirkan, berjenis kelamin perempuan dengan berat 1,6 kilogram, dan panjang 41 sentimeter. Diduga sengaja dibuang orang tuanya karena permasalahan himpitan ekonomi.

"Orang tuanya sengaja membuang bayinya sendiri di pemukiman padat penduduk Jembatan Besi Tambora lantaran himpitan ekonomi, " ujar Suzan Oktaviani salah seorang bidan Puskesmas Tambora kepada Jakarta Observer, belum lama ini.

Menurut Suzan, warga yang menemukan bayi yang sudah diberi nama Siti itu, sempat menduga bayi itu merupakan boneka. “Tadinya sempat dikira boneka, eh ternyata bayi,” kata Suzan.

Sebelumnya, pada Kamis, 17 Oktober 2013, bayi berjenis kelamin laki-laki diperkirakan berusia dua minggu, ditemukan dalam sebuah tas dengan kondisi hidup di pos keamanan depan sebuah rumah warga di Jalan Hadiah, Jelambar, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat (Jakbar).

Bayi mungil yang diduga dibuang orang tuanya karena terbentur masalah biaya, saat ditemukan dalam kondisi berpakaian lengkap yang dibungkus dengan popok.

Menurut Apin, seorang warga setempat, kondisi bayi saat ditemukan dalam keadaan sehat, dan seketika ditemukan langsung dilarikan untuk mendapatkan perawatan intensif oleh pihak Puskesmas Grogol Petamburan.

Penemuan itu sempat mengejutkan warga yang kemudian berkerumun mencari tahu apa yang sedang terjadi. "Diperkirakan masih berusia dua minggu. Ditemukan warga di pos keamanan jaga depan sebuah rumah sekitar pukul 10.00 WIB," kata Apin.

Masih pada bulan Oktober 2013, warga juga menemukan potongan kaki hingga sepaha di saluran air Kampung Gusti, Pejagalan Penjaringan, Jakarta Utara, menjadi tontonan anak-anak dan warga sekitar. Mereka penasaran ingin melihat dari dekat potongan kaki anak-anak yang dibungkus plastik.

“Ngeri sekali, Pak, liat kakinya. Jadi takut. Tega sekali orang yang memotong kaki orang begitu,” kata Harun, warga sekitar, Senin (10/10).

Anggota Polsek Penjaringan belum bisa memastikan potongan kaki itu milik siapa. “Kemungkinan potongan kaki itu dibuang dan hanyut ke saluran air. Dari kondisi kakinya kemungkinan kaki anak-anak,” ujar Kanit Reskrim Polsek AKP RM Jauhari.

Potongan kaki itu ditemukan pertama kali oleh pemulung, sekitar pukul: 15.30 WIB. Penemuan itu kemudian menyebar dan dilaporkan ke Polsek Tambora. Karena lokasinya perbatasan dengan Tubagus Angke masuk wilayah Penjaringan lalu dilimpahkan ke Polsek Penjaringan.

Pada Jumat, 23 Agustus 2013, seorang bayi laki-laki lainnya, diperkirakan berumur empat bulan dibuang seorang pria yang diduga orang tuanya di Puskesmas Palmerah, Jakarta Barat. Menurut Kepala Puskesmas Palmerah Dara Pahlarini, peristiwa itu bermula saat seorang pria membawa bayi datang ke puskesmas sekitar pukul 07.00 pagi tadi.

Kepada petugas, pria itu mengaku hendak mengurus surat keterangan lahir bagi anaknya, alasannya surat keterangan lahir bayi tersebut hilang karena kebakaran rumah. Laki-laki itu kemudian izin foto kopi dan menitipkan bayinya di pos satpam.

Namun ditunggu hingga siang, pria itu tidak kunjung kembali ke puskesmas. Curiga, petugas lantas memeriksa bayi dan tas bayi itu. Dalam tas bayi ditemukan kain selendang, satu botol susu, tas selempang yang berisi roti biskuit, serta selembar surat bertuliskan "minta titip bayi karena sudah tidak sanggup."

Kejadian hampir sama terjadi pada Kamis, 21 Juni 2013, ketika warga Duren Sawit, khususnya yang berada di Jalan Kolonel Sugiono mendadak dikagetkan suara tangisan bayi, di tengah kegelapan.

Bayi perempuan yang diduga dibuang oleh orang tuanya dan diperkirakan berusia satu minggu, dalam kondisi dibedong serta memakai topi. Bayi itu ditemukan sekitar pukul 02:30 WIB, dan terus diberi susu oleh warga yang tidak tega melihat si bayi.

Sementara pada Rabu, 14 Februari 2013, giliran warga Penjaringan, Jakarta Utara yang dibuat kaget. Janin bayi yang diperkirkan berusia 4 bulan ditemukan mengambang di Pengolahan air bersih Pluit Junction, Penjaringan, Jakarta Utara. (suleman/jo-2)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.