Buruh Bikin Lumpuh Kawasan Industri, Jokowi Sesalkan Pemaksaan

Jokowi saat menemui buruh yang demo di kantornya.
JAKARTA, JO- Aksi mogok kerja yang dilakukan para buruh di sekitar Jabodetabek, Kamis (31/10), membuat kawasan industri di Jakarta lumpuh, dan macet. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sendiri mengecam tindakan para organisasi buruh yang melakukan sweeping terhadap para buruh.

Informasi yang diperoleh Jakarta Observer dari para buruh mengungkapkan, di Kawasan Berikat Nusantara (KBN), Cakung, misalnya, dari 100 perusahaan yang mempekerjakan sekitar 80.000 buruh, 50.000 diantaranya ikut mogok.

Dalam aksi yang didahului dengan aksi sweeping ke berbagai perusahaan sejak Kamis pagi, sempat terjadi bentrokan di Cakung yang membuat sejumlah buruh mengalami luka-luka.

Konsentrasi para buruh dalam demo kali ini adalah kantor Gubernur DKI Jakarta Jokowi di Jalan Medan Merdeka Selatan, yang dipenuhi puluhan biru buruh dari berbagai wilayah di Jakarta termasuk Tangerang dan Bekasi.

Mogok juga berlangsung secara nasional, setidaknya di 20 provinsi lainnya di Indonesia.

Di Bekasi, aksi buruh juga dilakukan di sisi barat Kawasan Industri EJIP Cikarang, diikuti belasan ribu buruh. Aksi ini mendapat kawalan ketat dari sekitar 500 personel gabungan polisi dan TNI. Buruh dari daerah ini juga bergerak ke Jakarta.

Puluhan ribu buruh menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta hingga Rp 3,7 juta. Sementara itu, Dewan Pengupahan DKI masih akan melakukan rapat untuk menentukan besaran UMP 2014.

Unjuk rasa yang dilakukan buruh memang untuk mengawal penetapan UMP. Rencananya, demo akan dilakukan selama dua hari berturut-turut hingga 1 November, besok.

Secara terpisah, Jokowi meminta pihak kepolisian menidak tegas oknum buruh yang melakukan sweeping, sebab menurutnya hal itu pemaksaan dan sangat membahayakan. Pelaku semacam itu, kata Jokowi sudah pantas untuk dipidanakan.

"Hati-hati dengan mereka, kita harus tegas terhadap adanya aksi pemaksaan tersebut. Aparat juga harus tegas, dan kita juga harus tegas," ucapnya.

Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengaku tidak menginginkan buruh bergerak jika pemerintah dan pengusaha menerapkan asas keadilan. (jo-2)

( Cek hotel di Jakarta, bandingkan tarif dan baca ulasannya | Cek hotel di Yogyakarta, bandingkan tarif dan baca ulasannya | Cek hotel di Bandung, bandingkan tarifnya | Cek hotel di Surabaya, bandingkan tarifnya | Cek hotel di Lombok, bandingkan tarifnya | Cek hotel di Bali, bandingkan tarifnya | Cek hotel di Medan, bandingkan tarifnya | Cek hotel di Palembang, bandingkan tarifnya | Cek hotel di Labuan Bajo, bandingkan tarifnya | Cek hotel di Manado, bandingkan tarifnya | Cek hotel di Pontianak, bandingkan tarifnya )

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.