Butuh Uang? Carilah Ahok
Basuki T Purnama |
Ahok pun sempat menyampaikan harapannya agar ke depan, para aparat pemerintah DKI dapat bekerja lebih baik, lebih berhati-hati dan tak main-main dengan anggaran.
Dia berharap tidak ada lagi pejabat DKI yang ditangkap jaksa.
Pada bagian lain, dia juga mengatakan pihaknya telah mengantongi data terkait proyek-proyek yang ada di lingkungan Pemprov DKI. "ICW sudah ada datanya. Grup-grupnya itu-itu saja, dari 2002," sambung dia di Jakarta, hari ini.
Dengan terus terang, Ahok mengaku malu membaca evaluasi laporan pemerintah DKI Jakarta
"Terus terang saya agak malu membacanya. Karena DKI yang harusnya jadi barometer, model, tapi ternyata tidak bisa memenuhi," kata Ahok.
Sebelumnya, Ahok mengumpulkan 44 camat dan 267 lurah se-DKI di kantornya, Balaikota Jakarta, dan memberikan masukan-masukan terkait korupsi.
"Akar segala persoalan kita sebenarnya cuma satu, korupsi. Kalau Anda lurah dan camat butuh uang, cari saya dan saya akan bantu asal jangan nyolong atau korupsi," kata Ahok.
Menurut Ahok, pejabat yang disumpah berbeda dengan pengusaha. Pejabat berpikir tentang rakyatnya, sementara pengusaha memikirkan tentang keuntungan.
"Kalau kita disumpah di depan orang banyak dan mengurus orang banyak, tanpa mikir untung. Sedangkan direktur swasta itu tidak pernah disumpah, mereka bertanggung jawab terhadap banyak pegawainya tapi pasti mikir untung. Kan hanya kita yang dijabat lewat sumpah," begitu Ahok.
Ahok bertutur dirinya bukan tak terpikir untuk memiliki kekayaan berlimpah. Dia juga ingin punya kapal pesiar dan kekayaan lainnya, tapi tidak mungkin dilakukan dengan korupsi.
Dia menyebut pernah di DPR, pernah di DPRD, panitia anggaran, sehingga dia bisa mengerti semuanya. "Jadi kalau ada kecurangan-kecurangan saya tahu, saya banyak tahu," kata dia. (jo-2)
Tidak ada komentar: