Dinas Pendidikan DKI Jakarta Kini Menjadi Sorotan

Kepala Dinas Pendidikan DKI Taufik Yudi Mulyanto.
JAKARTA, JO- Dinas Pendidikan DKI Jakarta kini menjadi sorotan khusus, karena dinilai boros dengan menghabiskan anggarannya untuk renovasi fisik sekolah. Bayangkan untuk renovasi gedung sekolah saja dihabiskan 27 persen dari total anggaran pendidikan di APBD DKI. Belum lagi dengan gaji guru yang mencapai Rp7 triliun.

Kepada wartawan di Jakarta, Jumat (18/10), Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) mengaku heran dengan apa yang terjadi di dinas ini. "Sekolah rehabnya gila-gilaan, hanya rehab gedung saja terlalu mahal. Ini pemborosan anggaran," kata Basuki.

Hal itu disampaikan Basuki setelah mereka melakukan evaluasi terhadap kinerja Dinas Pendidikan. Bagi mantan bupati Belitung Timur ini, lebih baik jika anggaran itu dialihkan untuk beasiswa bagi siswa miskin berprestasi untuk belajar ke luar negeri.

"Lihat saja 27 persen dari total APBN DKI untuk pendidikan untuk renovasi gedung sekolah. Gaji guru saja sampai Rp7 triliun. Gila-gilaan ini. Masih minta sumbangan lagi oknum guru dan kepsek yang nekat melalui komite sekolah," kata dia.

Pemprov DKI sendiri, lanjut Basuki, telah menyiapkan sistem pengelolaan anggaran secara elektronik atau e-budgeting. Sehingga pengadaan barang dan jasa di seluruh dinas yang seharusnya tidak perlu, tidak akan dianggarkan.

Bukan kali ini saja Dinas Pendidikan dikritik. Sebelumnya, Basuki juga pernah menyebut Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto memiliki kinerja dengan nilai merah, alias tidak memperlihatkan kinerja yang baik.

Ahok mengatakan pemerintah akan mengevaluasi kinerja kepala satuan kerja perangkat daerah pada Desember 2013. (jo-2)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.