Dua Zona Pengolahan Air Limpah Dibangun Tahun Depan
Limbah |
Pembangunan IPAL ini dilakukan setelah 15 tahun tertunda, atau sejak tahun 1991, karena pengolah air limbah yang dimiliki masih tergantung pada Intalansi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Setiabudi, yang sebenarnya hanya melayani 2,38 persen dari total populasi di DKI Jakarta.
"Dua dari enam zona ini kita (Pemprov DKI Jakarta-Red) bangun sendiri, sisanya empat lagi dibangun oleh Kementerian PU bersama JICA," kata Wagub DKI Basuki T Purnama di Jakarta, Jumat (25/10).
Estimasi kebutuhan dana untuk konstruksi enam zona tersebut senilai Rp 70 triliun.Alokasi anggaran pembangunan Jakarta Sewerage Zona 1 yang akan melayani daerah Gambir, Sawah Besar, Senen dan Menteng mencapai Rp 4,57 triliun. Luas Jakarta Sewerage yang akan dibangun dalam zona 1 mencapai 5 ribu hektare dengan panjang pipa pengolahan air limbah 758 ribu meter.
Untuk pembagian anggaran pembiayaan pembangunan tersebut telah disepakati sebanyak 70 persen pembiayaan ditanggung Kemenpu dan 30 persen ditanggung oleh Pemprov DKI Jakarta.
Sistem pengolahan limbah di enam zona itu sasaran utamanya adalah mengolah limbah domestik yang berasal dari rumah tangga, industri perkotaan, mall dan pusat perbelanjaan serta dan hotel yang dilalui oleh pipa pengolahan limbah nantinya.
Limbah yang dialirkan melalui pipa yang ditanam itu akan dialirkan ke dua opsi pusat instalasi yakni di Muara Angke dan di Pluit untuk diolah.
Selanjutnya, air hasil olahan yang sudah mencapai kadar baku mutu itu akan bisa dibuang ke badan air seperti sungai dan waduk yang ada di sekitar pusat instalasi. (jo-2)
Tidak ada komentar: