Masinton Pasaribu, Sosok Merakyat dan Anti-Korupsi

Masinton Pasaribu, Caleg DPR RI (PDI Perjuangan)
Dapil Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Luar Negeri
-------
Masinton Pasaribu, SH
PRIA ini banyak dikenal di dunia pergerakan. Ketua Umum DPN Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) yang benar-benar merangkak dari bawah dan mengusung tema perubahan, bersih dan merakyat sebagai tema perjuangan sepanjang hidupnya.


TripAdvisor Vacation Rentals
Dikenal sebagai aktivis berani, pria yang menjadi calon anggota legislatif (caleg) DPR RI dari PDI Perjuangan daerah pemilihan (dapil) Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Luar Negeri ini sudah mempersiapkan berbagai jurus untuk memperkuat upaya yang pernah dia lakukan di luar parlemen. Ia ingin tetap merakyat, berjuang membangun tradisi politik baru; bertanggung jawab dan antikorupsi.

Aktivis Front Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (Famred) tahun 1998, dan Front Perjuangan Pemuda Indonesia (PPPI). Pernah mengalami pahit manisnya perjuangan hidup mulai menjadi buruh pelabuhan di Belawan, buruh pabrik di Medan, aktivis mahasiswa, aktivis buruh di Jakarta hingga menjadi politisi seperti saat ini.

Hal yang kemudian membuatnya menjadi pribadi yang sangat mudah memahami masyarakat lemah, sekaligus tidak mudah menyerah dalam perjuangan.

“Sejak kecil saya diajarkan prihatin, peduli dan toleran terhadap perbedaan, karenanya bagi saya politik adalah perjuangan dan pengabdian sepenuh-penuhnya untuk rakyat,memperjuangkan perbedaan dan membebaskan yang lemah,” ungkap Masinton di Jakarta, belum lama ini, terkait pencalonannya menjadi anggota DPR RI dari PDI Perjuangan.

***

MASINTON lahir di Sumatera Utara, dari keluarga yang sederhana. Sejak kecil dia sudah terbiasa hidup dalam kesederhanaan dan mandiri. Usai pulang dari sekolah Masinton berjualan keliling hingga membantu orang tuanya berkebun ditanah sepetak yang dikelola orang tuanya dengan bertanam sayuran.

Berlatar belakang suku Batak, lingkungan Masinton tinggal dan sekolah terdiri dari berbagai macam suku dan agama. Suku Jawa, Batak, Melayu, Minang, Aceh, India, dan Cina/Tionghoa. Mereka sering bermain bola bersama-sama di sekolah.

Pada saat menginjak bangku sekolah SMP dan SMA, Masinton sudah aktif berorganisasi melalui Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Liburan sekolah Masinton selalu mengisi hari liburnya dengan berjualan dan bekerja menjadi buruh harian lepas di Pelabuhan Belawan, Medan.

Setelah lulus SMA, Masinton tidak bisa langsung mengenyam bangku kuliah dikarenakan keterbatasan ekonomi orang tuanya. Keadaan orang tuanya yang tidak mampu melanjutkan Masinton kuliah di perguruan tinggi tidak membuatnya kecil hati, karena dia tau dan sadar diri dengan kondisi perekonomian orang tuanya.

"Saya tidak kecil hati. Kurang lebih selama dua tahun saya kemudian bekerja menjadi buruh harian lepas di pelabuhan Belawan, Medan," kata dia.

Saat ada lowongan pekerjaan buruh pabrik baja di Medan, Masinton ikut melamar. Menjadi buruh pabrik dia geluti selama hampir setahun, akhirnya diberhentikan karena memprotes perusahaan yang memperlakukan buruh dengan semena-mena.

Usai berhenti bekerja sebagai buruh di pabrik, kemudian Masinton pindah ke Jakarta. Di ibu kota, Masinton bekerja sambil melanjutkan cita-citanya bisa kuliah di perguruan tinggi. Di sela-sela kesibukannya bekerja dan kuliah, Masinton selalu menyisihkan waktunya dalam aktivitas organisasi dan pergerakan mahasiswa.

Sejak saat itu lah dunia Masinton makin berkembang sekaligus menghadapi tantangan yang luar biasa. Masalahnya, dia tidak bisa tinggal diam melihat kesulitan masyarakat kecil, dunia yang pernah dia rasakan sendiri.

Sejak mahasiswa dia pun sudah mulai mengorganisir penarik becak di wilayah Benhil dan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Melakukan advokasi; pendampingan dan pembelaan terhadap masyarakat yang menjadi korban ketidak-adilan negara. Misalnya, advokasi kesehatan terhadap warga tidak mampu yang dipersulit memperoleh akses pelayanan kesehatan dan pendidikan. Melakukan advokasi terhadap buruh yang terancam PHK. Serta melakukan advokasi warga yang pemukimannya terancam digusur.

“Sekecil apapun yang bisa kita kontribusikan dan lakukan untuk memperjuangkan hak-hak rakyat, ayo lakukan. Jangan biarkan rakyat berjuang sendirian,” ucap Masinton.

Menurut dia, politik dan pergerakan adalah ruang pengabdian.

***

SETELAH lulus kuliah, derap langkah pergerakan dan perjuangannya tidak berhenti. Bersama dengan aktivis pergerakan pro-demokrasi (Masinton, Budiman Sudjatmiko, Beathor Suryadi, dkk) meneruskan pergerakan dan perjuangannya melalui partai politik PDI Perjuangan dengan membentuk Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), organisasi sayap PDI Perjuangan.

Kongres II Repdem di Jakarta 2011 memilih Masinton Pasaribu menjadi Ketua Umum DPN Repdem, periode 2011-2016. Namun, kedekatan Masinton dengan berbagai tokoh, pimpinan partai maupun pejabat tidak serta -merta membuat sikap dan idealismenya berubah.

"Saya beruntung bisa belajar langsung dari Pak Taufiq Kiemas yang selalu mengajarkan nilai-nilai politik ideologis dan bersahaja. Belajar beradaptasi kepartaian dari Bang Ondos dan Mas Ganjar Pranowo. Serta belajar berpendirian teguh dalam prinsip-prinsip perjuangan dari Ibu Megawati Soekarnoputri," tegas Masinton.

Sebagai aktivis dan politisi muda yang memiliki idealisme, Masinton kerap melakukan kritik dan protes terhadap berbagai sikap dan keputusan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat. Misalnya, protes terhadap sikap pemerintah yang lamban menangani persoalan kebhinnekaan dan keberagaman, perlindungan terhadap warga negara Indonesia yang bekerja sebagai TKI di luar negeri, kenaikan harga BBM, penguasaan kekayaan alam Indonesia oleh asing.

Selain melontarkan kritik dan protes, Masinton juga menyampaikan solusi ide dan konsep alternatif yang berpihak pada kepentingan nasional, demokrasi dan kerakyatan Indonesia.

Salah satu impian dia adalah mewujudkan Indonesia yang "Trisakti" yakni berdaulat di bidang politik, berdikari/mandiri di bidang ekonomi, dan berkepribadian Indonesia di bidang kebudayaan.

Kemudian memperjuangkan anggaran pro-rakyat, undang-undang yang pro-kedaulatan nasional, pengawasan kritis dan konseptual; melaksanakan fungsi pengawasan terhadap pemerintah, memastikan terselenggaranya program-program pemerintah untuk menwujudkan kesejahteraan rakyat.

Selain itu, dia pun berkomitmen jika nanti terpilih menjadi anggota DPR RI, dia tetap melaksanakan fungsi advokasi; pendampingan dan pembelaan terhadap masyarakat, serta aspiratif antara lain dengan membuka rumah aspirasi di daerah pemilihan, mendatangi warga dan menerima laporan pengaduan masyarakat, serta menindaklanjutinya. (jo-2/adv)

Kenali lebih dekat Masinton

http://www.masintonpasaribu.com
http://dukungcalegbersih.org

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.