Menristek: Indonesia Jangan Mau Hanya Dijadikan pasar

Menristek Gusti Muhammad Hatta
BANJARMASIN, JO- Menteri Negara Riset dan Teknologi (Meneg Ristek) Gusti Muhammad Hatta berpandangan Indonesia harus menjadi negara maju, yang tidak hanya dijadikan pasar oleh negara-negara lain.

Itu sebabnya, kata Gusti, dirinya menyertakan syarat jika negara-negara seperti Eropa mau melakukan kerja sama dengan Indonesia dalam hal riset.

“Mereka harus mau satu paket kerjasama, yaitu joint riset, joint produksi dan juga joint marketingnya. Dengan begitu Indonesia tidak lagi dijadikan pasar oleh negara-negara eropa,” tambah Gusti dalam sambutan Seminar Nasional Agroforestri IB di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (26/10), sebagaimana disampaikan dalam siaran pers yang diterima Senin (28/10) kemarin.

Alasan Gusti mengatakan demikian, karena hasil riset yang dilakukan oleh peneliti Indonesia masih kurang diminati oleh pengguna atau industri dalam negeri.

“Industri atau para pengusaha dalam negeri lebih memilih produk asing ketimbang produk yang dihasilkan para perekayasa atau peneliti Indonesia. Semoga dengan adanya joint riset, joint produksi dan joint marketing dengan negara-negara maju, membuat pihak industri dalam negeri bisa percaya dan menggunakan produk-produk riset negaranya sendiri,” jelas Gusti.

Disamping hal itu, Gusti juga mengatakan akan mendukung penuh mengenai pengembangan teknologi agroforestri. Ia berharap kedepannya teknologi agroforestri tersebut bisa membantu para petani Indonesia.

“Semoga dengan adanya teknologi agroforestri, petani Indonesia bisa memperoleh hasil panen yang beragam, produktivitas meningkat diikuti pendapatan yang meningkat pula, dan tentunya teknologi tersebut ramah lingkungan,” tambahnya. (jo-2)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.