Paksa Warga Bayar Iuran, 30 Anak Buah Hercules Diamankan
Sebanyak 30 orang anak buah Hercules ditangkap di Kebun Sayur Pertamina RT6/, Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakbar, Minggu(27/10). (foto: leman) |
Penangkapan dilakukan setelah warga mengaku dilarang melakukan kerja bakti membersihkan saluran, dan dipaksa membayar sejumlah iuran sebelum melanjutkan kerja bakti.
Tak terima perlakuan itu, ratusan warga membakar sebuah rumah milik Tommy dan tiga sepeda motor miliknya. Agar kerusuhan tidak meluas, beberapa ormas yang ada di Kapuk menghubungi pihak Kepolisian setempat, dan sejumlah organisasi massa (ormas) juga ikut mengawal proses pengamanan itu. Mereka adalah Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi), Forum Betawi Rempug (FBR) dan Barisan Serbaguna (Banser) NU.
Ketua Forkabi Cengkareng Haji Deden mengatakan kelompok Hercules di bawah komando Tommy tersebut memang kerap membuat warga resah. Mereka memaksa warga ikut siskamling. "Jika tak hadir, warga dipaksa membayar Rp 50 ribu," kata Deden, di Jakarta, Minggu(27/10).
Ketua Banser NU setempat, Fatahillah juga ikut mengamankan kelompok tersebut. Ia tak ingin kelompok Hercules itu membuat masyarakat takut. "Apalagi di lingkungan Kapuk ini terdapat masjid dan rumah ulama," kata dia.
Salah seorang korban pemalakan, Sutarno 40, juga mengakui dirinya resah lantaran harus ditagih Rp 100 ribu per bulannya. Ia harus membayar sejumlah uang tersebut untuk biaya membuat gubuk di lahan yang disebut-sebut milik Hercules.
Selain itu, Tommy mewajibkan Sutarno dan beberapa warga lainnya untuk ikut ronda siskamling pada malam hari. Jika tak hadir, Tommy memberikan denda Rp 50 ribu. "Siangnya kerja, masak malam hari dipaksa ronda?" kata Sutarno.
Ketika itu polisi menemukan alat hisap sabu-sabu dan beberapa pil ekstasi saat menggeledah kamar milik anak buah Hercules. Ada beberapa bungkus narkotika yang diduga serbuk sabu-sabu dan menyita empat buah senjata tajam, sebuah senjata api rakitan, satu ketapel serta bendera ormas. (Suleman)
Tidak ada komentar: