Pejabat Pemkot Jakbar Ikuti Tes Pemeriksaan Darah
Walikota Jakbar Fatahillah yang mengawali pencanangan VCT dengan melakukan konseling dan pengambilan darahnya yang selanjutnya diikuti Wakil Walikota Bambang Musyawardhana, Sekretaris Kota (Seko) Syamsuddin Lologau, para asisten, kabag, kasudin, camat, lurah dan para staf menghimbau agar seluruh Pemkot Jakarta Barat turut menyukseskan kegiatan bulan bakti VCT dengan memeriksakan diri.
“Pemeriksaan tes darah ini buat diri kita sendiri, bukan untuk siapa-siapa. Jadi sebagai pamong kita harus terlebih dahulu sebagai contoh pada masyarakat. Dan kita tidak perlu khawatir, karena usai pemeriksaan dijamin kerahasiaannya,” ujar Fatahillah, di Jakarta, Jumat (25/10).
Pencanangan bulan bakti VCT telah dilaksanakan oleh Wagub DKI selaku ketua pelaksana KPA Provinsi DKI dengan target sasaran 10 ribu lelaki berisiko tinggi (LBT) selama satu bulan pada 22 Oktober-21 November 2013, yang diperkuat dengan Surat Edaran No 11/SE/2013.
Mengingat kondisi spesifik Jakbar yang merupakan pusat industri hiburan terbesar di DKI, pelaksanaan bulan dana VCT dinilai sangat tepat dengan sasaran 2.000 LBT (pasangan populasi berisiko tinggi, profesi/pekerjaan yang berisiko tertular, misalnya karyawan tempat hiburan, tenaga kontraktor/pengemudi angkot dan lainnya.
“Pada kesempatan ini saya mengajak para undangan beserta stafnya agar mengikuti tes pemeriksaan darah untuk mengetahui keadaan kesehatan lebih awal. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, sehingga apabila terjadi infeksi dapat segera diobati," kata Fatahillah.
Walikota juga meminta agar kegiatan bulan bakti VCT dilanjutkan ke kantor camat dengan berkoordinasi dengan puskesmas setempat selama satu bulan dengan target sasaran LBT sebanyak 250 orang per kecamatan.
Wakil Walikota Jakbar Bambang Musyawardhana, selaku ketua pelaksana KPA menuturkan bahwa untuk menyukseskan program itu, Pemkot Jakarta Barat telah melakukan berbagai upaya, antara lain penandatanganan komitmen para satuan kerja perangkat daerah (SKPD), camat, lurah hingga pengusaha/pemilik tempat hiburan dan unsur masyarakat lainnya, serta sosialisasi kepada pelajar, karyawan pabrik, pekerja hiburan malam, masyarakat, dan pembentukan Warga Peduli AIDS (WPA) di tingkat kelurahan.
“Saat ini jumlah para pejabat yang ikut tes pemriksaan darah mencapai ratusan. Selanjutnya kami targetkan 56 kelurahan yang ada di Jakarta Barat ada WPA-nya,” jelas Bambang.
Kasudin Kesehatan Jakbar Widyastuti menyebutkan, berdasarkan data surveilan pasif rumah sakit di DKI periode 2007-2012, di Jakarta Barat tercatat 317 HIV positif dan 227 AIDS positif. Dari jumlah itu, penularan tertinggi dari heteroseksual/seks bebas 74,3 persen dan jarum suntik 21,1 persen. (jo-6)
Tidak ada komentar: