Pembangunan MRT Resmi Dimulai, Beban Utangnya 40 Tahun

MRT Jakarta Tahap I.
JAKARTA, JO- Kamis (10/10) hari ini telah dilakukan ground breaking tanda mulainya pembangunan mass rapid transit (MRT) di Jalan Tanjung Karang, Jakarta Pusat. Pembangunan yang sempat "terlunta-lunta" selama puluhan tahun ini, menggunakan pinjaman dari Jepang yang akan lunas selama 40 tahun ke depan.

Ini adalah MRT pertama di Indonesia, dengan panjang 16 km, menghubungkan Lebak Bulus dan Bundaran Hotel Indonesia. Ditargetkan MRT selesai pada tahun 2018.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pembangunan ini merupakan upaya pemprov dalam mengatasi masalah transportasi di Jakarta. Dia juga mengakui selama pembangunan ini, lalu-lintas transportasi khususnya di sekitar lokasi pembangunan akan mengami macet.

"Kita tidak mau menutup-nutupi akan terjadi macet, namun sekarang dipersiapkan sosialisasi kepada publik mengenai jalur-jalur alternatif yang bisa ditempuh," kata Jokowi.

Sementara Ketua DPRD DKI Jakarta Ferrial Sofyan mengungkapkan total anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan MRT adalah 140 miliar yen (sekitar Rp16,5 triliun) dan dari jumlah itu, Pemprov DKI Jakarta menggelontorkan 15 miliar yen (sekitar Rp1,7 triliun).

Selebihnya adalah pinjaman dari Jepang sebesar 125 miliar yen dengan bunga sangat rendah. "Nanti butuh 40 tahun untuk mengembalikannya lagi ke pihak Jepang," kata Ferial.

Dana asal DKI sejumlah 15 miliar yen itu diambil dari APBD. Dana tersebut digunakan untuk masalah adminisitrasi seperti membayar pajak dan pembebasan lahan. (jo-2)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.