Pembangunan Saluran Klingkit Rawa Buaya Kembali Disorot Warga

Proyek PHB Klingkit diduga tak sesuai spek.
Belum bisa difungsikan. (foto:jo-6)
JAKARTA, JO- Proyek pembangunan sistim drainase normalisasi saluran Penghubung (PHB) Klingkit, Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, Kota Administrasi Jakarta Barat (Jakbar) sepanjang 510 meter dan lebar 2 meter kembali mendapat sorotan warga.

Proyek yang dikerjakan dalam waktu selama 90 hari kerja sesuai tanggal kontrak sejak 3 Juli hingga harus tuntas 30 September 2013 lalu, ternyata masih terbengkalai. PT Hepindo Pelangi Prima sebagai pelaksana proyek dari hasil pelelangan HPS senilai RP 1,417,595 647.00 diduga tidak melaksanakannya sesuai kontrak yang sudah ditanda tangani dengan pihak Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakbar.

Proyek PHB Klingkit. (foto:jo-6)
"Selain keterlambatan pelaksanaan proyek hingga tidak tuntas juga hasil pekerjaan yang dilaksanakan dengan buru-buru bobotnya pekerjaan dipertanyakan," kata Ambang, seorang warga RT04/011, Rawa Buaya, di Jakarta, Senin (14/10).

Pantauan di lapangan, ketidaksesuaian dengan spesifikasi pekerjaan pembangunan saluran yang menghubungkan Klingkit dengan Waduk Bojong, menggunakan batu kali itu, terlihat mulai dari pekerjaan pendahuluan pembuatan direksi keet, gudang bahan, pemasangan bouplang jarak 10 meter, pelaksanaan pekerjaan galian tanah biasa dalam 1 meter,pas cerucuk dolken berdiameter 8-10 sentimeter jaraknya 50 sentimeter, dan gelar pasir urug darat tebal 10 sentimeter tidak dilaksanakan.

Sampah proyek masih bertebaran. (foto:jo-6)
Kemudian pemasangan batu belah adukan 1pc : 4 pasir ,pemasangan batu tidak lurus. Tidak hanya itu, pelesteran 1 pc :3 pasir tebal 1,50 sentimeter ditambah dengan aci untuk finishing toping turap dan siar timbul 1 pc :2 pasir hingga soal angkut sisa pekerjaan dan sampah belum tuntas.

Masih menurut Ambang, pekerjaan saluran pemasangan batu kali yang baru dibangun ini berada pada empat RT yakni RT 01,04, 08, 010/011. Proyek ini dilakukan karena di wilayah mereka sering tergenang air akibat mendangkalnya saluran. Selain itu juga saluran sepanjang 100 meter di lokasi pekerjaan belum tuntas akibat keberadaan bangunan warga yang dibangun di atas saluran.

“Proyek tidak tuntas karena ada bangunan warga yang berdiri di atas saluran air itu.Jadi sampai sekarang saluran air ini tidak berfungsi.Kemudian di dalam saluran masih banyak sampah dan sisa pekerjaan di dalam karung plastik yang belum diangkut, saat ini masih berada di dalam saluran,” keluh Ambang.

Para pekerja sedang bekerja. (foto:jo-6)
Atas nama warga sekitarnya, Ambang mengharapkan kepada pihak terkait agar pekerjaan pembangunan saluran di Klingkit Rawa Buaya jangan tanggung-tanggung, tapi segera dituntaskan.

Menaggapi hal itu, Kasudin PU Tata Air Jakbar Pamudji mengatakan pihaknya sudah merapatkan mengenai bangunan sepanjang 100 meter berdiri di atas saluran di lokasi itu, bersama RW/RT, lurah dan warga pemilik bangunan. Hasilnya, pembangunan saluran itu sudah bisa dilanjutkan dan tahun ini 2013 dipastikan bisa tuntas.

Sementara mengenai hasil pekerjaan yang dilaksanakan di lapangan tidak sesuai spesifikasi yang sudah ditentukan, Pamudji menegaskan pihaknya sampai saat ini belum menandatangani pembayaran. "Nantinya kami hanya membayar sesuai yang terpasang dan selebihnya pasti dipotong," kata dia. (jo-6)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.