Heli TNI AD yang Jatuh di Perbatasan Malaysia Masih Layak Pakai
![]() |
Mil MI-17 atau Mi-8M buatan Rusia. |
Menurut informasi yang diperoleh Jakarta Observer, malam ini, helikopter yang sedang mengangkut logistik pembangunan pos perbatasan Malinau-Sarawak, berangkat dari Tarakan yang awalnya berpenumpang sembilan orang yang terdiri dari enam kru dan tiga warga sipil.
Heli kemudian terbang menuju Desa Aupoping di Malinau untuk mengangkut 10 orang warga desa setempat yang akan membantu pembangunan pos pengamanan perbatasan, sehingga saat itu total ada 19 orang berangkat dari desa itu sekitar pukul 10.20 WITA.
Namun begitu, pendaratan heli tidak berjalan mulus, dan sekitar pukul 10.45 WITA, heli buatan Rusia itu mendadak kehilangan tenaga, sehingga pesawat turun dengan cepat dan terbakar. Pendaratan dilakukan sekitar 600 meter arah barat Bandara Okbibab.
"Berdasarkan penyelidikan sementara pesawat mendadak ada lost install power, sehingga pesawat turun dengan cepat dan langsung terbakar," kata Kapuspen TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul.
Mengenai jumlah penumpang di dalam pesawat, Iskandar Sitompul mengatakan delapan kru dan 13 pekerja konstruksi bangunan.
Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Dicky Wainal Usman kemudian menuju ke lokasi dan memimpin tim evakuasi.
Menurut Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Fajar Setiawan, dari keenam korban selamat, empat orang adalah warga sipil dan sisanya adalah kru heli MI-17. Seluruh korban saat ini tengah dalam proses evakuasi ke Tarakan, Kalimantan bagian Utara.
Kapuspen TNI AD Brigjen Rukman Ahmad memastikan pesawat itu masih layak terbang, dan penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan. "Itu Heli tahun 2010, masih layak pakai," kata Rukman Ahmad.
Hal senada disampaikan Iskandar Sitompul. "Pesawat Mi-17 ini tergolong pesawat baru, yakni baru berusia 2-3 tahun," begitu Iskandar.(jo-2/jo-31)
Tidak ada komentar: