Pemerintahan Hasil Pemilu 2014 Harus Terbebas dari "Sengman-Bunda Putri"

Bunda Putri (kiri), Sengman (kanan)
JAKARTA, JO - Indonesia harus bersih dan terbebas dari sosok seperti Sengman atau Bunda Putri jika ingin menjadi negara maju, kata seorang politisi. Harus dipastikan pemerintahan hasil Pemilu 2014 mendatang terbebas dari proyek-proyek balas budi.

"Kalau pemerintahan mendatang punya 'sangkutan' dengan sosok seperti Sengman atau Bunda Putri, negara pasti akan hancur," tegas politisi Hanura, Syarifuddin Suding di Jakarta, Rabu (6/11).

Hal itu dikatakan Sudding pada diskusi nasional bertema 'Persiapan Perekonomian Indonesia Pasca APEC 2013' yang digelar oleh Forum Renovasi Indonesia (FRI), di Balai Kartini, Jakarta.

"Kalau pemerintahan mendatang punya 'sangkutan' dengan sosok seperti Sengman atau Bunda Putri, negara pasti akan hancur," tegas Sudding.

Roda pemerintahan juga, begitu Sudding, jangan dijalankan berlandaskan proyek balas budi.

"Jika selalu balas budi ini akan sangat membahayakan negara. Praktik korupsi pasti akan terjadi, karena pemerintah tak bisa berbuat banyak terhadap mereka yang telah menanamkan budinya," tambahnya.

Pada bagian lain, Sudding menyebut sistem perekonomian yang cocok dijalankan oleh bangsa indonesia adalah Sistem Perekonomian Kerakyatan seperti yang diteriakkan Bung Karno.

"Negara kita tak cocok dengan sitem liberal. Indonesia harus menerapkan Sistem Ekonomi Kerakyatan seperti yang dijalankan Bung Karno waktu dulu," tambahnya.

Sementara itu Ketua Umum DPP FRI Bagus Satriyanto berharap diskusi ini bisa mendapatkan solusi terbaik yang bisa dipakai bangsa Indonesia untuk mensejahterakan rakyatnya.

"Diskusi nasional ini akan bergulir guna mempertajam dan menemukan solusinya berupa kesepahaman bersama mengenai konsepsi, program dan tindak lanjut bagi perbaikan perekonomian Indonesia pasca APEC 2013 dan asca Pilpres 2014," kata Bagus.

Selain Sudding, hadir dalam diskusi ini Wamen Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Ketua Komisi IV DPR Airlangga Hartarto, Kapus Kebijakan APBN BKF mewakili Wamen Keuangan RI Rofyanto Kurniawan; Dirjen Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM Ir Jarman, MSc, dan lainnya. (jo-2)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.