Pemprov DKI Beri Libur untuk Hari Raya Keturunan India

Perayaan Depawali

JAKARTA, JO- Sebuah peraturan baru mengenai hari libur untuk menyambut hari raya keturunan India dikeluarkan oleh Pemprov DKI Jakarta. Ketentuan itu berlaku di dunia kerja dan dunia pendidikan untuk setiap tanggal 4 November, bertepatan dengan Hari Raya Depawali.

Peraturan libur fakultatif itu tertuang dalam instruksi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 5666/-1.834.1 tertanggal 31 Oktober 2013, serta surat Dinas Pendidikan DKI Jakarta bernomor 9092/-1.853 tertanggal 31 Oktober 2013.

Dalam surat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu diinstruksi kepada para pengusaha yang memiliki pekerja warga keturunan India Indonesia dan warga negara India, untuk diberikan libur pada 4 November 2013, untuk merayakan Lebaran India Depawali yang jatuh tanggal 2 dan 3 November 2013. Demikian pula surat Dinas Pendidikan mengimbau sekolah meliburkan siswa keturunan India Indonesia dan WN India pada tanggal 4 November 2013.

Ketentuan baru ini pun segera disambut gembira sekitar 50.000 warga keturunan India yang berada di Jabodetabek.

"Setelah ratusan tahun kami berada di Indonesia, kali ini kami diberikan libur fakultatif. Kami berterima kasih kepada Pemprov DKI," kata Ketua Panitia Depawali Nasional 2013 AS Kobalen di Jakarta, Sabtu (2/11). "Semoga tahun-tahun mendatang juga kami diberikan hari libur seperti ini," sambung dia.

Depawali (Deepavali) dalam Agama Hindu berarti "Hari Raya Cahaya", melambangkan kemenangan baik atas buruk, dan lampu dinyalakan sebagai tanda perayaan serta harapan umat manusia. Hari raya ini terpopular dan paling ditunggu-tunggu di India. Umat Hindu, Jain, dan Sikh sama-sama menganggap festival ini sebagai perayaan hidup dan menggunakan peryaan ini untuk memperkuat tali persaudaraan antara keluarga dan teman.

Pada hari Depawali, banyak yang mengenakan pakaian baru, berbagi permen dan menyalakan kembang api. Pada bagian utara India, orang-orang biasanya mengawali periode finansial yang baru pada hari Depawali dan akun baru dibuka pada hari yang sama.

"Kalau di India perayaan ini diasosiasikan dengan kemenangan Khrisna terhadap Raja Naraksura yang merupakan simbol kejahatan. Dengan diberikan hari libur kita dapat khusuk menjalankan ibadah," kata Kobalen. (jo-2)

( Cek hotel di Jakarta, bandingkan tarif dan baca ulasannya | Cek hotel di Yogyakarta, bandingkan tarif dan baca ulasannya | Cek hotel di Bandung, bandingkan tarifnya | Cek hotel di Surabaya, bandingkan tarifnya | Cek hotel di Lombok, bandingkan tarifnya | Cek hotel di Bali, bandingkan tarifnya | Cek hotel di Medan, bandingkan tarifnya | Cek hotel di Palembang, bandingkan tarifnya | Cek hotel di Labuan Bajo, bandingkan tarifnya | Cek hotel di Manado, bandingkan tarifnya | Cek hotel di Pontianak, bandingkan tarifnya )