Topan Haiyan, Ribuan Mayat Mengambang di Pantai Filipina

Korban Topan Haynan mengambang di pantai
Filipina. (mb.com.ph)
JAKARTA, JO- Salah satu topan terbesar dari yang pernah ada, Haiyan, meluluhlantakkan Filipina bagian tengah, menewaskan lebih dari 1000 orang di satu kota saja, dan 200 orang lagi tewas di provinsi lain, menurut estimasi yang diberikan Palang Merah, Sabtu (9/11) waktu setempat.

Sehari setelah Topan Haiyan memasuki kepulauan Filipina, menyapu dari timur ke barat, tim penyelamat menghadapi berbagai kesulitan untuk menembus daerah yang terkena bencana, karena banyaknya jalan yang hilang, dan tertutupi oleh pepohonan atau benda lainnya.

Jumlah korban tewas diperkirakan masih akan meningkat cepat akibat topan yang diperkirakan akan mencapai Vietnam pada Sabtu malam waktu setempat.

Diantara yang terparah adalah pantai Tacloban di Provinsi Leyte, lokasi dimana diperikirakan terbanyak jatuh korban atau lebih dari 1.000 orang, menurut laporan Reuters, hari ini, mengutip Sekjen Palang Merah Filipina Gwendolyn Pang.

Mayat dikumpulkan di jalanan.
"Diperkirakan lebih dari 1.000 jenazah tampak mengambang di Tacloban sebagaimana dilaporkan tim Palang Merah," kata perempuan itu. "Di Samar, sekitar 200 orang tewas."

Saksi mata mengatakan, jenazah korban telah dibungkus kantong mayat dan dibaringkan di jalanan. "Terakhir kali saya menyaksikan skala bencana seperti ini pada waktu Tsunami melanda Samudera Hindia," kata Sebastian Rhodes Stampa , kepala Tim Koordinasi Pengkajian Bencana PBB yang dikirim ke Tacloban, membandingkan gempa bumi dan tsunami tahun 2004.

"Ini adalah kehancuran dalam skala besar. Ada mobil dilemparkan seperti tutup botol, dan jalan-jalan penuh dengan puing-puing."

"Topan super" berkategori 5 dan melemah ke kategori 4 pada Sabtu, meskipun para peramal mengatakan kategori bisa menguat lagi dalam perjalanan di atas Laut China Selatan menuju Vietnam.

Pihak berwenang di 15 provinsi di Vietnam telah mulai mencoba menarik pulang kapal-kapal, dan mempersiapkan diri untuk kemungkinan tanah longsor. Hampir 300.000 orang dipindahkan ke daerah yang lebih aman di dua provinsi saja - Da Nang dan Quang Nam - menurut situs pemerintah. (jo-2)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.