Turki dan Mesir Saling Usir Dubes dan Utusan
PM Turki Erdogan (kiri) dan Panglima Militer Mesir Jenderal Abdel Fattah al-Sisi. |
Kantor berita Mesir, MENA, juga menyebut Mesir juga telah menarik pulang duta mereka di Ankara, dan menurunkan perwakilan diplomatik mereka di Turki ke level kuasa usaha, setelah penarikan duta besar mereka pada bulan Agustus 2012.
Kairo melakukan hal itu untuk menjawab kritik PM Turki Recep Tayyip Erodgan terhadap pemerintah Mesir dan Kementerian Dalam Negeri negara itu, menurut kantor berita Turki, Anadolu.
Dalam sebuah pernyataan, Departemen Luar Negeri Turki mengatakan, duta besarnya telah diminta untuk meninggalkan Mesir pada 29 November. Turki mempersalahkan pemerintah interim Mesir, namun menyebut hubungan bersejarah antara Mesir dan Turki akan menang.
Anadolu mengutip Dubes Huseyin Avni Botsali mengatakan dirinya berdoa agar Mesir tetap berada pada jalur demokrasi karena hal itu sangat penting bagi kawasan dan dunia.
Pengusiran Botsali merupakan indikasi terbaru dari memburuknya hubungan kedua negara sejak tersingkirnya Presiden Mesir Muhammad Mursi awal tahun ini.
Erdogan telah sendiri disambut bak pahlawan ketika ia mengunjungi Kairo pasca revolusi pada akhir 2011. Namun pemerintahannya mendukung pemilihan kandidat Ikhwanul Muslimin Morsi pada 2012.
Erdogan mengatakan, "setiap kudeta militer, apapun target, negara dan alasannya, merupakan pembunuh demokrasi, rakyat dan masa depan negara ini."
Erdogan bahkan telah menunjuk empat empat jarinya sebagai simbol perlawanan terhadap pemerintahan militer Mesir.
Petinggi militer Mesir Jenderal Abdel Fattah al-Sisi sendiri pekan ini berkomitmen untuk memberantas terorisme, dan mengatakan "militer siap mati, demi Mesir tetap hidup". (jo-2)
Tidak ada komentar: