Banyak Pemudik Sengsara di Bandara Kualanamu
Bandara Kualanamu |
Pantauan Jakarta Observer,com di bandara kedua terbesar di Indonesia ini, Sabtu (28/12), banyak pemudik yang hendak pulang ke Samosir, Siantar, Balige hingga Tarutung mengaku kecewa, karena minimnya fasilitas penunjang transportasi dari dan menuju bandara ini.
Mereka terlihat banyak berkerumun di sekitar bandara tidak mengerti harus pergi kemana, dan sebagiannya lagi berebutan taksi yang tidak resmi dengan tarif dua kali lipat dari harga normal.
"Setengah mati saya mencari angkutan, saya tidak tahu kemana lagi. Sopir taksi tadi terus menawar harga tinggi," kata Ibu Nainggolan, 52, salah seorang pemudik yang hendak ke kampungnya di Pematang Siantar.
Menurut ibu ini, seharusnya pihak bandara atau pihak terkait memikirkan angkutan umum yang tersedia dengan mudah dan tarif normal ke terminal atau ke tujuan lain, sehingga penumpang tidak disengsarakan seperti ini.
Penumpang lainnya, Hasian Simanjuntak, 31, menyebut kekesalan penumpang yang baru turun dari pesawat di bandara ini sejak awal sudah menghadapi berbagai kesulitan yang memusingkan kepala.
"Saat mengambil bagasi juga sudah berebutan karena tidak cermatnya memperhitungkan jumlah porter. Kita jadi sulit mengangkut barang-barang," kata Hasian.
Kemudian informasi pengambilan bagasi tidak sesuai dengan yang diinfokan di papan layar pengumuman, hal ini juga yang disayangkan Ibu Nainggolan, ibu rumah tangga yang tingggal di Cibitung. "Katanya sudah dibenahi dari dulu tapi ternyata salah info itu papan pengumuman. Sayang sekali bandara sekeren ini operatornya kampungan," katanya.
Nainggolan dan Hasian pun meminta pemerintah memperhatikan persoalan ini agar masyarakat dari luar Sumatera Utara merasa senang datang ke daerah ini. (riduan)
Tidak ada komentar: