SMS penipuan.
JAKARTA,JO - Penipuan melalui pesan singkat di handphone (HP) memang bukan hal aneh terjadi, tapi terakhri ini kejadiannya dirasakan warga semakin sering, dengan berbagai modus.

Sebut saja apa yang dialami Sumarno, warga Jelambar, Jakarta Barat (Jakbar) ini. Dia hampir saja menjadi korban penipuan via SMS yang menyebut "anak anda sedang berada di rumah sakit".

Saat menerima SMS itu pertama-tama dirinya mengaku kaget, karena kebetulan anaknya memang sedang tidak di rumah dan sering main keluar. Karena kaget, dia lantas menjawab kembali SMS itu dengan menulis "Kalau anak saya di rumah sakit, di rumah sakit mana?".

Anehnya yang membuat Sumarno kemudian curiga adalah, saat membalas SMS terakhir itu, pelaku malah bertanya "Anak bapak namanya siapa?". "Lha dia malah balik bertanya anak saya namanya siapa. Kan aneh ini. Setelah itu saya nggak menanggapi lagi".

Sumarno kemudian meminta masyarakat untuk mewaspadai berbagai modus SMS itu, dan memberikan saran sebaiknya jangan ditanggapi. "Mending nggak usah diladeni," katanya kepada Jakarta Observer.com, Selasa (24/12).

Selain modus "Anak bapak ada di rumah sakit", ada juga modus dengan "Anak anda di kantor polisi", termasuk dengan mengirimkan SMS nomor rekening tempat transfer uang. Yang terakhir ini diakui Jono, 34, warga Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut), hampir menjerat dirinya.

"Kebetulan saya memang sedang mau mentransfer uang untuk rekan bisnis di Palembang. Saya tidak paham darimana dia bisa tahu, lalu si penipu itu mengirimkan SMS dengan menuliskan "Pak transfernya ke bank 'anu' saja, no rekening 'sekian-sekian'" dengan memberikan nomor rekening baru di bank berbeda dari bank rekan bisnis saya," kata Jono kepada Jakarta Observer.com.

Saat itu, jumlah uang yang hendak dikirimkan Jono sekitar Rp120 juta. "Saya masih ingat, saya sudah ada di bank waktu itu siap untuk transfer. Untungnya saya tidak langsung percaya saja, saya konfirmasi lagi teman bisnis saya dengan menelepon langsung, apa betul dia mau mengubah bank yang mau ditransfer seperti SMS yang dikirimkan terakhir, eh dia bilang tidak. Intinya dia tidak mengirimkan SMS terakhir soal rekening bank," kisah Jono.

"Bayangkan kalau saya tidak telepon lagi rekan saya itu, habis saya. Yang lucunya, nama dia dengan nama rekan bisnis saya itu hampir mirip, meski nomor HP pengirimnya berbeda," sambungnya.

Jono pun mewanti-wanti semua orang yang sedang merencanakan untuk melakukan transfer agar berhati-hati, dan kuncinya harus melakukan konfirmasi ulang, jangan sampai uang lenyap ke tangan penipu.

Baik Sumarno maupun Jono juga berharap aparat Kepolisian untuk menindak lanjuti kasus penipuan yang berkedok pesan singkat itu,sebelum ada warga lagi yang menjadi korban penipuan. (leman)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.