Kakak Beradik Stres Gagal CPNS, Akhirnya Dipasung Puluhan Tahun

Dipasung karena stres gagal ujian PNS.

MEDAN,JO - Diawali stres karena gagal lulus calon pegawai negeri sipil (CPNS), dua kakak beradik ini menderita gangguan mental, yang kemudian mendorong orang tuanya memilih untuk memasung mereka berdua di desa mereka Desa Bahlias, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut).

Siti Nurliyana Purba kini sudah berusia 43 tahun, sedangkan Janter Purba berusia 32 tahun. Menurut kisah Bungani Saragih, ibu kedua kakak beradik ini, tidak bersamaan keduanya gagal CPNS dan sakit mental.

Dimulai dari Siti Nurliyana Purba, yang gagal lulus ujian CPNS di daerahnya saat usianya 19 tahun, kemudian disusul lagi adiknya, Janter Purba yang gagal saat usianya 21 tahun. Itu berarti Siti sudah dipasung selama 24 tahun, sedangkan Janter sudah dipasung 11 tahun.

"Awalnya karena gagal ujian CPNS, lalu stres. Tadinya kami mengurung di kamar, tapi karena sering mengancam keselamatan orang lain, mereka akhirnya kami pasung. Kalau tidak dipasung mereka akan mengejar orang-orang," kata Bungani saat ditemui di rumahnya, pekan ini.

Siti dan Janter dipasung di dalam dua kamar terpisah berukuran 2x3 meter, yang tampak kotor dan berbau. Uniknya, Siti setiap kali melihat pria, dia suka merayu dan minta dinikahi pria itu. Sedangkan Janter kalau sedang marah sering mengancam untuk membunuh orang.

Menurut Bungani, dia memang tidak punya daya apa-apa untuk merawat kedua anaknya teru.tama secara ekonomi, apalagi dia kini sendirian, karena suaminya sudah meninggal dunia.

Ketika kedua anak itu stres dia pernah membawa mereka untuk dirawat RS Jiwa Adam Malik, Medan. Namun karena tidak adanya dana yang cukup, keduanya kemudian dibawa pulang ke kampung. Menurutnya, tanah dan ladang pun sudah habis terjual untuk membiayai anak-anak ini.

Apakah kedua orang ini diberi makan? Bungani menyubut tentu dia memberi. "Saya selalu kasih makan dan minum, tidak mungkin lah tidak saya kasih," katanya. (jo/22/jo-6)