Kepsek SMK di Jaktim Bantah Pelecehan Terjadi di Sekolah

Ilustrasi
JAKARTA,JO - Kepala sekolah sebuah SMK di Jakarta Timur (Jaktim) membantah adanya kejadian pemerkosaan di lingkungan sekolahnya. Sepanjang dia tahu, yang ada adalah percobaan pemerkosaan, sementara pemerkosaan sesungguhnya terjadi di kos-kosan, bukan di sekolah.

Bantahan itu disampaikan sang kepsek, Karto Manalu kepada wartawan yang menemuinya di ruang kerjanya, di Jakarta Timur, Jumat (13/12).

"Itu terjadi di kos-kosan, bukan di sekolah ini," kata Karto.

Dia pun menyebut, kejadian pemerkosaan kecil kemungkinannya bisa terjadi di ruang kelas datau di area sekolah lainnya, karena banyak CCTV yang terpasang untuk merekam aktivitas atau gerak-gerik siswa.

Sebelumnya, siswi SMK, NFR, 16, mengaku diperkosa di toilet sekolah di lantai 7 pada 24 Agustus 2013. Selain itu pemerkosaan juga terjadi di kos-kosan di daerah Cipinang, Jakarta Timur pada 28 September lalu. Pelakunya adalah tiga kakak kelasnya, T, A dan P yang masing-masing berusia 18 tahun atau kelas III di SMK itu.

"Banyak CCTV yang dipasang, dan semua aktivitas belajar di lantai 3 dan 4 dipasangi alat itu, sehingga semua aktivitas ketahuan. Mungkin saja di lantai atas, tapi setahu saya tidak pernah ada kejadian pemerkosaan di sini," bantah Karto.

Dijelaskan Karto, lantai 7 gedung sekolah merupakan ruangan kosong milik Akademi Infomatika yang masih satu yayasan dengan SMK tersebut. Seluruh siswa SMK dilarang untuk memasuki area tersebut, dan kalau ketahuan pasti diusir pihak akademi.(leman)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.