Menebar Paku Dua Minggu Sekali, Bejo Dapat Rp80 Ribu per Hari

Motor Bejo yang dibakar massa, Jumat (27/12).
JAKARTA, JO- Penebar paku yang diamuk massa, kemarin, mengaku melakukan penebaran ranjau paku setiap dua minggu sekali. Jika menebar seperti itu dia bisa mengantongi Rp80 ribu per hari, jika tidak menebar dia hanya dapat Rp30 ribu per hari.

Pengakuan itu diucapkan Ali Usman alias Bejo, di Polsek Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (28/12). Bejo, yang ternyata residivis atas perbuatan yang sama beberapa tahun lalu ini, memiliki usaha tambal ban di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat. Dia menebar paku di kawasan jembatan layang Roxy hingga Cideng, Jalan Gajah Mada bahkan ke sekitar Istana Negara, sehingga para korban pasti akan membutuhkan jasa tambal bannya.

Bejo sendiri mengaku melakukan ini demi untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Namun dengan peristiwa yang beberapa kali dialaminya ini, dia mengaku sudah kapok menebar paku. Dia bermaksud untuk pulang kampung saja ke Purworejo.

Seperti diberitakan sebelumnya, aksi Bejo dipergoki Yossy dari Komunitas Semut Orange pada Jumat (27/12) pagi. Keduanya sempat terlibat perkelahian, dan warga sekitar kemudian datang. Mengetahui si Bejo ini penebar paku, warga kemudian mengamuk dan menggebuki Bejo. Bahkan motor Bejo pun dibakar hingga hangus. (jo-5)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.