Menjelang Tahun Baru, Aksi PMKS di Jakarta Barat Makin Marak

Pengemis
JAKARTA, JO- Menjelang Tahun Baru, Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) makin marak terlihat di wilayah Jakarta Barat (Jakbar). Namun belum ada tanda-tanda akan dilakukannya penertiban oleh petugas Suku Dinas (Sudin) Sosial dan Sudin Trantib.

Banyaknya para penyandang masalah kesejahteraan sosial ini dapat disaksikan antara lain di wilayah Kecamatan Kalideres, Grogol, Kecamatan Cengkareng dan Kecamatan Tambora, dengan berbagai aktivitas seperti pengamen, wanita tuna susila, tuna wisma, pengemis dan lainnya.

Kegiatan mereka bukan hanya mengganggu kenyamanan masyarakat, tapi juga kadang membahayakan diri mereka sendiri. Seperti terlihat di lampu merah Cengkareng arah Kalideres, sejumlah anak mengamen di lampu merah hingga masuk kendaraan umum, kadang melakukan juga pemaksaan kepada para pengendara maupun penumpang.

"Saya terus terang bukan merasa iba dengan mereka tapi malah takut. Jumlahnya makin hari makin banyak," kata Irwan, salah seorang warga pengguna kendaraan angkutan umum 88, jurusan Kalideres-Slipi, Minggu (15/12).

Ia pun meminta petugas Sudin Sosial dan petugas Sudin Trantib Jakbar untuk melakukan razia. "Seharusnya mereka menggelar razia PMKS itu secara rutin, apalagi menjelang pergantian tahun. Jika pengawasannya lemah, wajar saja PMKS akan semakin berjamur di wilayah Jakbar," kata Iwan.

Keluhan juga disampaikan warga pengguna jalan lainnya bernama Iyep Maryadi. Ia secara khusus menyoroti pengemis dan WTS yang juga semakin marak. Seperti terlihat di wilayah Grogol Petamburan, tepatnya di Jalan Tubagus Angke.

"Para WTS itu, semakin berani terlihat mejeng di pinggir jalan," kata Iyep.

Begitupun dengan pengemis yang terlihat makin banyak di lampu merah Grogol, maupun yang biasanya mangkal untuk tidur di bawah jembatan layang Pasar Pagi. Uniknya, di bawah jembatan layang itu, kini jadi "rumah" khusus para pengemis yang beroperasi dengan banyak modus.

"Yang kami khawatirkan itu ketika lampu sudah hijau,mereka berlari kepinggir tanpa melihat kendaraan. Kalau tertabrak bagaimana,bukan kita juga yang disalahin," ujarnya sambil berharap salah satu petugas yang mengawasi masalah PMKS di Jakbar dapat menindak lanjutinya.

Sementara itu, Kasudin Sosial, Pemkot Administrasi Jakbar Ika Yuli Rahayu ketika dihubungi JakartaObserver.Com terkait dengan adanya permasalahan tersebut belum bersedia memberikan jawaban secara lengkap.

"Maaf saya sedang berada di luar kota, nanti saya kordinasikan.Terimakasih atas informasinya," ucap Kasudin Ika Yuli Rahayu. (leman)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.