Polantas Tidak Tegas Atasi Macet Daan Mogot-Semanan, Tragedi Bintaro Bisa Terulang

Kemacetan di sepanjang Jalan Daan Mogot, Jakbar.
JAKARTA, JO- Kemaceten parah yang selalu terjadi di sejumlah titik di wilayah Jakarta Barat (Jakbar), seperti di Jalan Daan Mogot hingga jembatan Semanan, dinilai akibat tidak tegasnya aparat Polantas daerah ini menindak tegas para sopir angkutan kota (angkot) yang mangkal seenaknya.

"Kalau sopir Roda Niaga itu tidak menaruh kendaraannya di jalan, mungkin jalan ini tidak akan terjadi kemacetan. Karena itu diperlukan ketegasan Polantas untuk melakukan tindakan," kata Yadi, warga pengguna jalan, di Jakarta, Jumat (13/11).

Menurut Yadi, kemacetan arus kendaraan dari mulai Jalan Pintu Dua, Daan Mogot hingga jembatan Semanan penyebabnya adalah kendaraan Roda Niaga jurusan Serpong-Kalideres dan Roda Niaga jurusan Cikokol-Kalideres yang seenaknya mangkal di tengah jalan.

"Padahal di lokasi pintu masuk terdapat Pos Polantas, tapi petugasnya semua pada cuek alias tutup mata.Harusnya mereka mengambil tindakan kepada supir supir angkutan Roda Niaga yang sudah bikin macet kendaraan,bukan mendiamkan adanya masalah itu," ujarnya.

Yang lebih parah lagi, lanjut Yadi, kemacetan arus kendaraan terjadi juga di jalan Pasar Hipli Semanan akibat supir angkutan liar (Carry plat hitam) pada mangkal seenaknya di tengah jalan.

"Kemana perginyapetugas Polantasnya? Saat kemacetan terjadi satupun tidak ada yang kelihatan," katanya.

Hal senada juga dikatakan Lina, warga Semanan, Kalideres. Menurutnya, kemacetan terjadi bukan saja di jalan Pasar Hipli Semanan,akan tetapi juga di kawasan rel kereta yang ada di Jalan Semanan Raya. Hal itu akibat supir angkutan carry plat hitam.

"Kita khawatir hal itu terjadi seperti kecelakaan di Bintaro," imbuhnya. (leman)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.