Ahok Akui Adu-Domba Makin Kuat, Calon DPD Minta Keduanya Fokus
Joko Widodo (kanan) dan Basuki T Purnama (kiri). |
Kepada wartawan di Jakarta, kemarin, Ahok mengatakan antara dirinya dengan Jokowi tidak ada pertentangan, dia bahkan menyebut hubungan itu sudah "sehati", namun dia melihat banyak orang menghendaki terjadinya perpecahan di antara mereka. Mantan bupati Belitung Timur ini pun memperkirakan penzaliman terhadap dirinya pun akan makin kejam.
Ahok sendiri mengakui dirinya adalah pemeran pembantu, sementara Jokowi adalah pemain utama. Sebagai wakil gubernur tugasnya adalah untuk membuat Jokowi berhasil. Oleh sebab itu, tak masalah jika beban dia sama berat atau bahkan lebih besar daripada Jokowi.
Basuki bahkan mengaku siap dihujat oleh banyak pihak karena berbagai kebijakan ekstrem dari Pemprov DKI. "Yang penting jangan sampai menghujat Pak Gubernur. Saya harus tambah kecil, beliau (Jokowi-Red) tambah besar, itu teorinya," ujar Basuki.
Terkait dengan sikapnya terhadap Instruksi Gubernur Nomor 150 Tahun 2013 tentang penggunaan kendaraan umum bagi PNS di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Ahok akhirnya mengalah dengan menggunakan taksi dari rumahnya di Pluit ke kantornya di Jalan Medan Merdeka Selatan. Selain itu, menurut Ahok saat ini ia sedang mendorong teman-temannya yang bertempat tinggal di Pantai Mutiara untuk mau beralih menggunakan bus untuk beraktivitas.
Pemprov DKI Jakarta sedang mengupayakan agar setengah dari ratusan bus yang baru dioperasikan melalui kawasan elite. Kawasan itu meliputi Kelapa Gading, Pantai Mutiara, Pantai Indah Kapuk, Menteng, Kemang, dan Bintaro.
Sebelumnya kepada Jakarta Observer.com, calon anggota DPR RI dari daerah DKI Jakarta, Mohamad Sjohirin mengharapkan Jokowi-Ahok tetap fokus dalam menjalankan tugas-tugas mereka sebagai gubernur dan wakil gubernur.
"Isu santer mencalonkan Jokowi sebagai Presiden pasti akan membuat Jokowi dan Ahok tidak dapat fokus kepada perogram-progrram kerja Pemda DKI yang telah mereka canangkan. Mereka berdua diharapkan bisa tetap fokus kepada tanggung jawab sebagai gubernur dan wakil gubernur yang telah dipilih langsung oleh rakyat," kata M Sjohirin, belum lama ini. (Selanjutnya baca: M Sjohirin: Jakarta Kota Bisnis dan Pariwisata Modern, Jokowi-Ahok Hanya Perlu Fokus)
Sjohirin mengakui, sebagai kader parpol, Jokowi dan Ahok tentu tidak dapat melepaskan diridari kepentingan parpol yang mengusung mereka. Hanya saja diingatkan, tugas-tugas utama untuk menuntaskan program kerja Pemda DKI jauh lebih penting.
Menurut dia, idealnya di masa depan, Jakarta akan menjadi kota bisnis dan pariwisata modern dengan peradaban tinggi sehingga Jokowi-Ahok dapat menghindari tugas-tugas administrasi dan protokoler kecuali untuk tujuan itu dan demi kepentingan warga Jakarta. Fokus utamanya adalah bagaimana melengkapi Jakarta dengan berbagai infrastruktur, fasilitas dan kebijakan yang sesuai dengan tujuan itu. (jo-3)
Tidak ada komentar: