Permukiman kumuh (Ilustrasi)
JAKARTA, JO- Bantuan sosial bagi warga tidak mampu berupa bantuan uang tunai untuk perbaikan hunian warga 2013 di Jakarta Barat (Jakbar) yang seharusnya sudah rampung kini justru mangkrak. Penyebabnya, tak lain karena masalah dana tahap II tak kunjung di berikan sehingga proyek itu pun menjadi terhenti di tengah jalan.

Sebelumnya, untuk tahap I pembangunan sebanyak 361 hunian di Jakarta Barat (Jakbar) sudah diberikan, namun untuk tahap berikutnya belum ada kejelasan, sehingga warga yang rumahnya dibangun belum bisa dihuni masih bertahan di tenda halaman rumah mereka masing-masing. Kondisi ini kemudian mendapat keluhan dari masyarakat.

Kasudin Perumahan dan Gedung Pemkot Jakbar Rohman Lizar tidak mau menjawab ketika dikonfirmasi permasalah ini. Sementara staf perencanaan Sudin Perumahan dan Gedung Pemda Jakbar, Akbar mengatakan, pembangunan hunian warga tersebut dilakukan untuk membantu warga yang kurang mampu khususnya rumah yang tidak layak huni.

Dengan dijadikan kampung deret, pemerintah ingin menata kampung agar pemukiman warga tidak terlihat kumuh,bersih dan sehat. "Kalau itu terwujud maka sanitasi ,saluran bagus," ujarnya.

Sutarman, ketua RT03/04 Kapuk, Kecamatan Cengkareng mengungkapkan pembangunan hunian warga dari bantuan sosial masih tetap dilanjutkan, namun karena dana termin kedua yang seharusnya sudah keluar tapi sampai saat ini balum diberikan maka sementara dihentikan.

"Kami mengharap agar pihak terkait bisa secepatnya memberikan untuk melanjutkan pembangunan,kasihan warga kami mereka masih bertahan di tenda darurat menunggu rumahnya kelar," harapnya.

Wakil Walikota Jakbar Muhammad Yuliadi juga mengaku, belum mendapat laporan akan masalah tersebut. Namun, mengingat sesuai ketentuan proyek tersebut harus tuntas akhir tahun 2013, maka dirinya akan melakukan pengecekan terlebih dahulu.

“Kalau kondisinya seperti itu maka akan saya koordinasikan terlebih dahulu dengan unit terkait,” tandas Yuliadi. (jo-6)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.