Curang Sistemik, Lelang Jabatan Kepsek akan Diulang dan Didampingi Polisi

Tut Wuri Handayani
JAKARTA, JO- Meski katanya guru adalah yang patut ditiru, namun apa yang terjadi pada lelang kepala sekolah (Kepsek) di DKI Jakarta jelas bukan sesuatu yang pantas untuk ditiru karena diduga terjadi kecurangan sistemik dalam prosesnya.


Seperti diungkapkan Wagub DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) di Jakarta, Rabu (8/1), kecurangan sistemik itu dibuktikan dengan adanya sejumlah kepala sekolah bersama oknum Dinas Pendidikan DKI menggelar diskusi bersama terkait soal tes lelang jabatan kepala sekolah.

Mereka, begitu Ahok, terbukti belajar bareng, belajar soal-soal. Terus dibatasi yang ikut ke tahap berikutnya siapa aja, sekian nilainya. "Jadi mereka batasi, mereka yang lolos teman-teman dia juga. Inikan namanya ingin mempertahankan status quo," ucapnya.

Sebelumnya, sejumlah organisasi guru diantaranya Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Persatuan Guru Indonesia (PGSI) dan Forum Guru Jakarta (FGJ) melaporkan dugaan kecurangan sistemik yang terjadi di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) yang melibatkan oknum pejabat LPMP dalam membekali dan melatih soal untuk lelang jabatan kepada 180 kepala sekolah.

Itu juga penyebabnya, pihak Pemprov DKI Jakarta akan mengulang lelang jabatan atau tes seleksi terbuka dengan didampingi polisi.

Ahok bahkan menyebut akan mengambil keputusan terkait kasus lelang kepsek Senin depan, dan akan ada kejutan nantinya. "Pokoknya nanti lihat saja, Senin depan ada kejutan," kata Ahok tanpa mau menjelaskan apa yang dia maksud dengan 'kejutan' itu. (jo-2)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.