Pelaku Dibiarkan, Gadis Korban Pelecehan Fotografer Malah Ditahan

Ilustrasi
JAKARTA,JO - Keluarga korban pemerkosaan yang dilakukan seorang fotografer terhadap CK, 19, meminta pihak kepolisian untuk segera menahan pelaku karena menurut keluarga bukti-bukti sudah cukup jelas.

Ayah si korban, Arief, di Jakarta, Rabu (8/1), bahkan mengaku aneh, karena justru putrinya yang menjadi korban pemerkosaan lah yang ditahan pihak kepolisian.

"Apa alasannya pelaku tidak ditahan, padahal bukti sudah cukup jelas. Malah sebaliknya anaknya sebagai korban yang ditahan. Lucu yang diperkosa malah jadi tersangka, sementara pelakunya tidak ditahan," kata Arif.

Menurut Arif menambahkan, sejak terjadinya pemerkosaan pada tanggal 1 September 2013 lalu. yang dilakukan oleh CK terhadap putrinya di sebuah warnet, putrinya menjadi trauma, dan sempat mau bunuh diri.

"Dia merasa bersalah kepada kami selaku orangtuanya. Ditambah lagi sekarang dia berhenti kuliah karena malu dengan teman teman nya. Coba lihat dimana keadilan?" tanya Arif.

Seperti diberitakan sebelumnya, pemerkosaan terjadi di sebuah warnet di kawasan Cibubur, Jakarta Timur yang dilakukan seorang fotografer, yang mengajak CK melakukan pemotretan di sebuah warnet yang disebutnya sebagai studio foto.

Setibanya di warnet tersebut, korban dibawa ke lantai 3 warnet tersebut dengan alasan studio pemotretan ada di lantai itu. Apesnya, bukannya difoto, sesampainya di sana, CK malah diperkosa.

Menurut paman korban, tempat yang disebut tersangka sebagai 'studio pemotretan' itu lebih tepat seperti gudang. Tidak ada peralatan studio pemotretan atau pun komputer untuk aktivitas warnet di lantai 3 tersebut.

"Dia dibawa ke lantai 3 yang tidak seperti tempat studio, lah lantai duanya saja kayak gudang, lantai tiga cuma ada kasur begitu," imbuhnya.

Paman korban juga memperlihatkan foto lokasi itu kepada wartawan. Dari sebuah foto terlihat di lantai 2 terlihat sebuah ruangan kotor yang kotor. Sinar cahaya dari luar warnet yang berada di ruko 3 lantai itu, menyinari bagian dalam gudang. Tampak kardus, kursi yang berserakan dan billboard nama warnet itu di gudang tersebut.

Kemudian, di lantai 3, tempat di mana korban diperkosa, terdapat sebuah kasur busa yang dialasi spanduk nama warnet tersebut. Dari pintu masuk ke kamar tersebut, tampak sebuah CPU yang tidak terpakai serta tumpukan kardus dan baju-baju. (leman)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.