Pramono Edhie Gelar Silaturahmi dengan Ormas, Perguruan Tinggi dan Tokoh Agama
 |
| Pramono Edhie Wibowo |
Dalam pertemuan itu, dia meminta segenap ormas untuk menjaga persatuan dan kesatuan, karena kekuatan Indonesia itu di persatuan dan kesatuan. Indonesia harus kuat dan ditakuti tetapi tidak menakut-nakuti.
Pramono Edhie Wibowo mengingatkan, Indonesia harus bersatu karena pihak luar senang kalau Indonesia itu berkelahi sendiri. Mereka takut kalau Indonesia menjadi kuat dan besar.
"Kalau tidak bersatu, yang senang itu mereka, sadarkah, kalau kita pernah diporak porandakan oleh warga asing yang telah melakukan teror di Indonesia. Sudah tahu warganya melakukan teror malah negara itu tidak mau minta maaf," kata Edhie seperti dilansir dalam siaran pers yang dikirimkan kepada JakartaObserver.com, siang ini.
Masyarakat Indonesia, begitu Pramono Edhie, harus bersatu, harus kuat, agar pulau Indonesia tidak hilang lagi. Indonesia harus kuat, harus ditakuti, tetapi tidak menakut nakuti. Kekuatan Indonesia itu di persatuan dan kesatuan.
Edhie juga mengajak ormas dan masyarakat untuk melakukan terus menghayati dan mengaplikasi Pancasila. "Karena dengan mengaplikasi kita akan peka terhadap apa yang terjadi di negeri ini termasuk bencana alam dan masalah sosial. Tidak ada yang kuat menindas yang lemah seyogyanya yang besar membantu yang kecil dan kita lebih peka terhadap apa yang terjadi di bangsa ini," kata Edhie.
Kalau Pancasila diaplikasi secara sungguh sungguh maka musyawarah untuk mufakat akan dikedepankan. Karena pada dasarnya voting itu bukan budaya bangsa. Sebelumnya FKPPI telah mengadakan Dialog Kebangsaan dihadiri Aburizal Bakrie, Prabowo Subianto dan Wiranto. Dalam dialog tersebut dibahas tentang empat pilar kebangsaan.
Selain menggelar silaturahmi dan dialog, Pramono Edhie Wibowo juga melakukan dialog dan bakti sosial di Desa Hanura dan Desa Kali Sari, Lampung. (jo-2)
Tidak ada komentar: