600 KK Korban Banjir Ini Sedih Tak Pernah Dikunjungi dan Dibantu Pemerintah

Beginilah kondisi para pengungsi di Stasiun Taman Kota,
Jakbar. Mereka membutuhkan bantuan. (foto:jo-6)
JAKARTA,JO- Sebanyak 600 KK warga korban banjir yang bermukim di RT016/05, Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat (Jakbar), mengaku belum pernah menerima bantuan dari pemerintah.

Sejak dua minggu terakhir sampai saat ini hunian warga masih tergenang ketinggian air mencapai sepinggang orang dewasa akibat meluapkan Kali Mokervard. Tingginya genangan air memaksa sebagian warga mengungsi di stasiun rel kereta api Taman Kota dan sebagian warga masih bertahan di rumah masing-masing.

Menurut Trisno,58 warga RT16/05 yang juga sesepuh di kampung ini, sejak pertama banjir warga yang mengungsi di stasiun rel KA dan yang mengungungsi di samping rel tidak pernah dikunjungi pihak Pemerintah Kota Jakbar. Kondisi itu membuat warga sedih.

Banjir yang paling parah dialami warga yang senasib dengan mereka, sambung Trisno, melanda pemukiman warga di RT09,10,11/04, Kembangan Utara. Di lokasi itu genangan paling parah hingga mencapai 1,5 meter.

"Pemerintah tidak pernah melihat kondisi warganya bagaimana,mulai dari lurah, camat dan apalagi W alikota Jakbar H Fatahillah, satupun tidak ada datang ke tempat pengungsian kami," tandasnya.

Seingat Trisno,  bantuan yang pernah diberikan kepada mereka hanya dari Kapolsek dan Danramil Kecamatan Kembangan berupa mi instan, beras isi 5 kg dan air minum kotak.

Wagianto,52 ,warga RT012/06, Kelurahan Kembangan Utara, yang bekerja sebagai penjaga palang pintu KA Taman Kota mengatakan, pengungsi di areal KA Taman Kota sudah tiga kali menempati lokasi ini. Karena banjir yang mulai surut beberapa waktu lalu kembali lagi naik sehingga mereka kembali mengungsi.

"Sudah tiga kali warga mengungsi di areal stasiun KA Taman Kota ini. Untung belum difungsikan sehingga mereka bisa tinggal di sini untuk sementara",ucapnya.

Banjir yang melanda pemukiman warga ini memang sudah terjadi dari dulu, dan menjadi hal biasa bagi warga. Ketika pemerintah melakukan pengerukan Kali Mokervard bulan lalu, menurut Wagianto, banjir sudah tidak setinggi sebelumnya.

Saat dikonfirmasi kepada Walikota Jakbar H Fatahillah yang menurut warga setempat mereka korban banjir tidak pernah diperhatikan, Fatahillah belum mau menjawabnya. (jo-6)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.