Atasi Banjir, Warga Tuding Kinerja Sudin PU Jakbar Amburadul
Banjir di Cengkareng, Jakbar beberapa waktu lalu. |
Menurut warga, wilayah pemukiman itu meski hujan tidak lebat, namun rumah warga disekitar permukiman tersebut selalu terendam banjir.
"Jelas dari yang sudah-sudah, kita menilai sepertinya Sudin PU Jakbar telah gagal dalam mengatasi masalah banjir yang terjadi di lingkungan ini. Faktanya pemukiman yang ada di Kali Semongol, Jalan Kamal Benda Raya dan Jalan Menceng Raya, Kelurahan Tegal Alur tetap saja banjir," kata Asep, seorang warga Tegal Alur kepada JakartaObserver.com, Sabtu (15/2).
Biarpun di wilayah itu telah dibuat saluran atau dilakukan refungsi saluran air, tapi masalah banjir ya tetap banjir, tidak ada perubahan sama sekali. Bahkan saat ini hanya dengan sedikit hujan saja sudah banjir.
"Soalnya kita lihat cara kerja Sudin PU Tata Air Jakarta Barat sepertinya terkesan asal asalan dalam mengatasi masalah banjir," lanjut Asep.
Menurut Asep, selain terkesan amburadul, dia juga menilai masalah pelebaran Kali Semongol yang banyak dipenuhi bangunan liar akan ditertibkan,tampaknya hanya cerita omong kosong belaka karena sampai kini tidak ada realisasi.
( Ke London? Cek Hotel, Bandingkan Tarif, dan Baca Ulasannya | Liburan ke Las Vegas? Cek Hotel, Bandingkan Tarif, dan Baca Ulasannya | Jalan-jalan ke New York City? Cek Hotel, Bandingkan Tarif, dan Baca Ulasannya | Nyari Hotel di Jakarta? Bandingkan Tarif, dan Baca Ulasannya | Ke Lombok? Cari Hotel, Bandingkan Tarif, dan Baca Ulasannya )
"Malah hujan sedikit saja rumah warga langsung terendam banjir. Apalagi ada rencana dari pihak Sudin PU Tata Air Jakbar akan menertibkan bangunan liar dan melakukan normalisasi, tapi sampai sekarang cuma ngomong doang dan tidak ada buktinya," ucap Asep.
Hal senada juga dikatakan Johnit Sumbito warga dari Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, Jakbar. Menurutnya, kinerja PU Tata Air diharapkan tidak hanya membeton drainase di lingkungan wilayah tersebut saja, tapi refungsi atau pengerukan lumpur yang ada disaluran air juga perlu dilakukan dan disesuaikan pada fungsi kedalamannya.
"Lumpur harus dikeruk dan disesuaikan dari kedalamannya. Kalau PU Tata Air cuma melakukan beton saluran air saja tanpa ada pengerukan lumpur,ya percuma saja tidak akan ada hasilnya dalam mengatasi banjir. Apalagi wilayah Rawa Buaya ini sejak dari dulu rawan banjir,PU Tata air harus betul betul menormalisasi drainase, soalnya masih banyak yang harus dibenahi terkait dengan masalah banjir,"ujarnya. (leman)
Tidak ada komentar: