Lahan Tol di Koja Warga Minta Rp35 Juta per Meter, di Kalibaru Rp10 Juta per Meter

Jalan tol
JAKARTA, JO- Lain lahan untuk Waduk Ciawi lain pula lahan untuk Akses Tol Priok (ATP), Jakarta Utara (Jakut) yang masih terkendala pembebasan karena tingginya harga tanah yang ditawarkan.

Jika untuk Waduk Ciawi, Kabupaten Bogor yang memang berbeda provinsi, warga meminta harga Rp15 juta per meter persegi, maka untuk jalan tol di Kelurahan Kalibaru, Cilincing warga meminta harga Rp10 juta per meter persegi, namun di Kelurahan Koja, warga meminta harga yang melambung ekstra tinggi yakni Rp35 juta per meter persegi.

Untuk Kelurarahan Koja ada sebanyak 45 bidang lahan dengan luas total 3.116 meter persegi yang akan dibebaskan, sedangkan di Kalibaru ada 11 bidang lahan dengan total luas 2.710 meter persegi.

Hal itu diakui Sekretaris Kota Jakut Junaedi di Jakarta, Sabtu (22/2). Menurutnya, hingga saat ini, pihaknya belum mencapai kesepakatan harga pembebasan lahan dengan pihak warga, karena perbedaan (disparitas) harga yang dipatok pemilik dengan taksiran (apraisal) Tim P2T terlalu jauh.

Menurutnya, Tim P2T sudah berulang kali melakukan pertemuan dengan para pemilik, namun hingga batas waktu tahapan pembebasan pada 2014 ini, para pemilik tak kunjung mengubah harga yang mereka patok.

Sebagai alternatif solusi, pihaknya kemudian melakukan kosinyasi (menitipkan) anggaran pembebasan lahan tersebut ke pengadilan dengan harapan bisa dituntaskan 2014 ini.

Proyek ATP terdiri dari 5 paket pengerjaan dengan total anggaran sekitar Rp 4,4 trilliun. Proyek terdiri dari seksi E1 Rorotan-Cilincing sepanjang 3,4 kilometer, seksi E2 Cilincing- Jampea sepanjang 2,74 kilometer, seksi E2A Jampea-Simpang Jampea sepanjang 1,92 kilometer, seksi NS Link Simpang Jampea-Yos Sudarso sepanjang 2,42 kilometer, dan seksi NS Direct Ramp sepanjang 1,1 kilometer.

Hingga Februari 2014 ini, baru seksi E1 saja yang rampung dan sudah operasi sejak 2013 lalu. (jo-3)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.