Panglima TNI Pimpin Sertijab Aster dan Kenaikan Pangkat Pati TNI
Suasana saat sertijab Aster Panglima TNI dan kenaikan pangkat Pati TNI, hari ini. |
Jabatan Aster Panglima TNI diserahterimakan dari Mayjen TNI Dr S Widjonarko, SSos, MM; M Sc kepada Mayjen TNI Ngakan Gede Sugiartha Garjitha, SH; Mayjen TNI Dr S Widjonarko, SSos, MM, MSc selanjutnya menjabat sebagai Staf Khusus Panglima TNI, sedangkan Mayjen TNI Ngakan Gede Sugiartha Garjitha, SH sebelumnya menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Pertahanan dan Keamanan BIN.
Sertijab ini didasarkan kepada keputusan Panglima TNI Nomor: Kep/60/I/2014 tanggal 30 Januari 2014, tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI.
Pada kesempatan yang sama, Panglima TNI juga menerima pelaporan kenaikan pangkat 12 Pati TNI. Adapun Pati TNI tersebut yaitu TNI AD : Brigjen TNI Aries Suhardono, SSos, MM (Bandep Lingkungan Strategi Nasional Setjen Wantannas); Brigjen TNI Eddy Kristanto (Kabinda Bali BIN); Brigjen TNI Zaedun, SSos (Kapusjarah TNI); Brigjen TNI Nanang Heryanto (Karoren Setjen Kemhan); Brigjen TNI Teddy Hernayadi, SE (Dirkuad).
TNI AL : Laksma TNI Ir Muhammad Suyanto ( Kadislaikmatal); Laksma TNI drg. Lita Agustia, MH Kes (Pati Sahli Kasal Bid Ekojemen).
TNI AU : Marsda TNI Drs Sugijanto, MM, MBA ( Kepala Satuan Pengawas Unhan); Marsda TNI B Edy Purwanto, SE, MM ( Pa Sahli Tk III Bid Jahril Panglima TNI; Marsma TNI Sri Widodo, SIP, MSi (Han) (Wakil Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan Unhan); Marsma TNI Bambang Yogatama (Kabinda Riau BIN); Marsma TNI Agus Sudarya, SH, SE,MM, MSc (Pa Sahli Tk II Was Aspas Sahli Bid Hubint Panglima TNI.
Dalam sambutannya, Panglima TNI mengatakan bahwa kepercayaan kenaikan pangkat tersebut, para Pati TNI agar dapat mengambil peran aktif dan kreatif dalam mengelaborasi dan mengimplementasikan setiap kebijakan, sesuai lingkup dan substansi tugas TNI karena dapat dipastikan memiliki benang merah dalam membangun interoperabilitas TNI.
Sedangkan pada sertijab Aster Panglima TNI, Panglima TNI berharap agar staf teritorial TNI harus memiliki visi serta misi yang jelas dan tajam guna membangun sistem pembinaan teritorial yang kuat, fleksibel, responsif dan interoperabilitif, sehingga memiliki kemampuan yang optimal, baik dalam mendukung kegiatan maupun operasi TNI.
Kejelasan dan ketajaman misi teritorial TNI harus dibangun melalui lima kemampuan teritorial, baik dalam lingkup wilayah darat, maritim maupun dirgantara yang searah dengan pokok-pokok kebijakan Panglima TNI tahun 2014, khususnya kebijakan optimalisasi peran TNI dan kebijakan pemberdayaan wilayah pertahanan.
Lima kemampuan teritorial dalam hal penguatan kemampuan intelijen merupakan kebutuhan pokok, guna menghadapi perkembangan sosial masyarakat dan lingkungan strategis yang paling aktual. Dalam kaitan tersebut, Panglima TNI menekankan interoperabilitas intelijen dan teritorial harus dibangun sebagai bagian membangun interoperabilitas TNI. Hal ini penting untuk menjadibahan pemikiran karena intelijen dan teritorial merupakan unit terdepan TNI dalam pencapaian sasaran kegiatan dan tugas-tugas TNI. (jo-17)
Tidak ada komentar: