Sedikitnya 28 Orang Tewas di Ukraina, Presiden Yanukovych Pecat Pimpinan Militer

Asap membubung terlihat di sekitar Independence
Square, Kiev. (foto: Twitter)
KIEV, JO- Polisi antihuru-hara Ukraina yang dipersenjatai dengan water cannon, granat dan peluru karet merangsek masuk ke kerumunan demonstran oposisi di Independent Square, Kiev, Kamis (20/2), menyebabkan sedikitnya 28 orang tewas dan lebih 240 orang luka-luka, menurut mirror.co.uk.

Dari jumlah korban tewas itu, sembilan orang diketahui sebagai anggota polisi, menjadikan peningkatan eskalasi politik dan keamanan di negara Eropa timur itu.

Presiden Ukraina Viktor Yanukovych mengecam para pemimpin oposisi atas kekerasan yang terjadi, yang meningkat setelah polisi anti huru-hara menyerbu kamp protes oposisi utama di Kyiv.

Namun begitu, perkembangan terakhir, hari ini, dia melakukan langkah baru dengan memecat pimpinan militer negara itu,Volodymyr Zaman, menurut Bloomberg. Volodymyr Zaman digantikan dengan Yuriy Ilyin, yang sebelumnya adalah Kepala Staf Angkatan Laut.

Wakil Presiden AS Joe Biden sudah menyerukan kepada Presiden Yanukovich untuk menarik mundur pasukan pemerintah, sementara para pejabat Uni Eropa menyerukan diadakannya pertemuan darurat mengenai Ukraina dimana para anggotanya akan membahas apakah akan memberlakukan sanksi terhadap mereka yang bertanggungjawab atas kekerasan itu.

Sebelumnya pemimpin oposisi Ukraina Vitali Klitschko bertemu dengan Presiden Yanukovych untuk berbicara, tetapi pertemuan itu gagal menghasilkan terobosan. Klitschko mengatakan presiden menuntut agar pemrotes menghentikan konfrontasi dan dengan tanpa syarat keluar dari lapangan Kemerdekaan Kyiv. Ia mendesak demonstran pro-Barat yang menduduki yang juga dinamakan Maiden itu agar mempertahankan kedudukan mereka

Demonstrasi juga menyebar di sedikitnya tiga kota di sebelah barat negara ini bekas Uni Soviet ini. (jo-4)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.