Sumbangan 30 Bus Sedang dari Pengusaha Dipersulit, Ahok Marah Besar

Basuki T Purnama
JAKARTA, JO- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) kembali marah besar. Dia menggebrak meja dan memarahi anak buahnya karena dinilai mempersulit pemberian bantuan 30 unit bus dari sumbangan pengusaha ke Pemprov DKI Jakarta.


Kejadian itu berlangsung dalam rapat yang dihadiri para pengusaha yang menyumbang 30 bus itu, dengan Ahok dan Plt Sekda DKI Wiryatmoko, Kepala BPKD Endang Widjajanti, Kepala UP TransJakarta Pargaulan Butar Butar, dan Kepala Dinas Pelayanan Pajak DKI Iwan Setyawandi.

Kemarahan Ahok ini didahului ungkapan kekesalan yang disampaikan pengusaha bersama Telkomsel dan Ti-Phone yang hendak menyerahkan bantuan 30 bus sedang.

Seperti disampaikan Antonius Wenoe, mewakili para pengusaha ini, pihaknya sudah berhasil mengumpulkan 30 bus, namun saat delivery tapi susahnya minta ampun. "Ini sudah setahun ke pemda ngurusin ini. Kita frustasi, Pak. Bus ini mau diterima atau tidak. Kalau tidak mau diterima bus mau dijual lagi," kata Antonius kesal.

Atas pernyataan itu, Ahok pun mempertanyakan kepada anak buahnya mengapa penyerahan bantuan itu dipersulit. Begitu juga soal pajak atas iklan yang dipasang di bus itu. Dia pun lantas mempertanyakan berapa orang bayar pajak untuk pasang iklan di bus Mayasari itu semuanya.

"Sudah mau disumbang bus masih mau dikenakan pajak coba. Lama-lama saya berpikir DKI ini memang suka beli bus sendiri. Biar bisa nyolong komisi, luar biasa memang pintar-pintarnya pegawai DKI ini. Lama-lama saya nanti jadi paranoid gara-gara dengan kalian yang suka main tender," kata Ahok dengan suara tinggi.

Menurut Ahok, kenapa para pengusaha penyumbang itu yang harus mengejar pemprov, padahal seharusnya merekalah yang harus mengejar pengusaha yang mau menyumbang. "Gila ya mereka mau sumbang Hino, Anda persulit, terus Anda beli Wechai. Saya emosi ini..." (jo-3)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.