Keluarga Penumpang MH370 Menjerit Histeris Usai Mendengar Pidato PM Najib

Anggota keluarga korban kecelakaan Malaysia Airlines
menjerit histeris di Beijing usai mendengar pidato
PM Malaysia Najib Razak.
JAKARTA, JO- Sejumlah anggota keluarga korban kecelakaan pesawat Boeing777 milik maskapai penerbangan Malaysia Airlines terlihat menjerit histeris di Beijing, China setelah mendengar pidato PM Malaysia Najib Razak di televisi.

Sebelumnya para anggota keluarga itu dipanggil untuk berkumpul di hotel dekat bandara untuk mendengar pengumuman yang disampaikan PM Najib. Usai pidato, seorang wanita tampak terjatuh dan menangis, sambil berteriak, "Anakku! Anakku!"

Seiring dengan itu, tim medis pun tiba dengan sejumlah petugas, dan sedikitnya seorang pria tua telah dibawa keluar ruang pertemuan, dengan wajah yang ditutup jaket. Beberapa menit kemudian perempuan paruh baya juga digiring keluar, wajah perempuan itu kosong dan tanpa ekspresi.

Nan Jinyan, yang saudaranya Yan Ling ada di dalam penerbangan itu, mengatakan dirinya sudah mempersiapkan diri untuk hal yang buruk. "Ini semua menghancurkan kami, dan diluar dugaan," kata Nan seperti dikutip AP.

Sebelumnya, dalam pidatonya PM Malaysia dalam sebuah pernyataan terbaru, Senin (24/3) malam mengumumkan pesawat dengan nomor penerbangan MH370 itu berakhir di selatan Samudera Hindia. Pernyataan ini merupakan langkah besar pertama untuk memecahkan misteri yang sudah dua pekan menjadi konsumsi dunia.

Mengenakan setelan hitam, PM Najib Razak mengumumkan berita itu dalam sebuah pernyatan singkat kepada wartawan, mengatakan informasi itu didasarkan pada studi data satelit yang telah menerima sinyal terakhir dari pesawat.

Data menunjukkan bahwa Boeing 777 yang lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret dengan membawa 239 penumpang dan awak, terbang ke lokasi terpencil, jauh dari tempat pendaratan yang direncanakan.

"Dengan sedih dan menyesal saya harus memberitahu Anda bahwa menurut data terbaru penerbangan MH 370 berakhir di bagian selatan Samudera Hindia," kata Najib.

Sementara itu, operasi pencarian multinasional yang sedang berlangsung akan terus berlanjut, untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang masih belum terjawab hingga saat ini, termasuk sebab-musabab pesawat mengalami kecelakaan di sana.

Reaksi keluarga penumpang pesawat Malaysia Airlines di
Beijing usai mendengar pidato PM Najib.
Seorang pejabat maskapai penerbangan , yang menolak untuk diidentifikasi mengutip kebijakan perusahaan , mengatakan belum ada rencana untuk menerbangkan keluarga korban ke Perth, Australia, di mana pencarian berpusat, sampai reruntuhan ditemukan .

Para pengamat masih terus berspekulasi mengenai kegagalan mekanis atau listrik, pembajakan , sabotase , terorisme atau masalah yang berkaitan dengan kesehatan mental pilot atau orang lain di dalam pesawat.

Pihak berwenang Malaysia mengatakan bahwa bukti sejauh ini menunjukkan pesawat itu sengaja berbalik kembali melintasi Malaysia ke Selat Malaka , dengan sistem komunikasi yang dinonaktifkan . Mereka tidak yakin apa yang terjadi selanjutnya. (jo-4)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.