Mengapa Boeing 777 Malaysia Airlines Menghilang?

Pantauan radar
NEW YORK, JO- Bagian penerbangan yang paling berbahaya adalah saat takeoff (tinggal landas) dan landing (mendarat). Sangat jarang terjadi sebuah pesawat mengalami insiden saat berada di tujuh mil di atas permukaan bumi.


Jadi hilangnya jet Malaysia Airlines pada Sabtu pagi di atas Laut China Selatan membuat para ahli berasumsi bahwa apapun bisa dengan cepat terjadi dan membuat pilot tidak ada waktu untuk membuat panggilan darurat.

Ini bisa memakan waktu penelitian berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, untuk menentukan apa persisnya yang terjadi pada Boeing 777 yang terbang dari Kuala Lumpur ke Beijing.

"Tahap awal ini, kita harus fokus pada fakta-fakta yang tidak kita tahu," kata Todd Curtis, mantan ahli teknik keselamatan Boeing yang bekerja pada jet berbadan lebar 777 dan kini menjadi direktur Airsafe.com.

Jika ada kegagalan mekanis kecil atau bahkan sesuatu yang lebih serius seperti tertutupnya kedua mesin pesawat- pilot kemungkinan akan memiliki waktu untuk melakukan pemanggilan bantuan melalui radio. "Tidak adanya panggilan menunjukkan sesuatu yang sangat tiba0tiba dan kejadian yang sangat keras terjadi," kata William Waldock, yang mengajar investigasi kecelakaan di Embry - Riddle Aeronautical University di Prescott , Arizona.

Seperti dikutip AP, hari ini, bisa terjadi pesawat pecah tiba-tiba atau menukik cepat. Beberapa ahli bahkan menduga kemungkinan tindakan terorisme atau pilot sengaja menabrakkan jet itu.

Scott Hamilton, managing director konsultasi penerbangan Leeham Co menyebut apapun skenarionya, terlalu dini untuk menyingkirkan kemungkinan apapun. Petunjuk terbaik akan datang dengan ditemukannya data penerbangan dan perekam suara serta pemeriksaan reruntuhan. (jo-4)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.