Presiden Putin Teken Perjanjian yang Memasukkan Krimea ke Peta Rusia
Presiden Rusia Vladimir Putin (kedua dari kanan), bersama PM Krimea Sergei Aksyonov (kiri) dan petinggi Krimea lainnya. |
Dalam pidato 40 menit yang emosional yang disiarkan langsung dari Kremlin, Putin mengatakan bahwa Krimea akan terus menjadi bagian integral Rudia. Putin, seperti dikutip AP, hari ini, menepis kritik Barat atas pelaksanaan referendum Krimea pada hari Minggu lalu, dimana penduduk di semenanjung Laut Hitam memilih untuk berpisah dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia- sebagai manifestasi standar ganda Barat.
Namun pemimpin Rusia menegaskan negaranya tidak memiliki niat untuk menyerang daerah lain di Ukraina.
Putin mengatakan, Ukraina sebagai negara yang lahir dari pemisahan yang ilegal dari Uni Soviet. Dia juga berpendapat bahwa Ukraina saat ini termasuk "wilayah selatan Rusia yang bersejarah" dan didirikan oleh kelompok Bolshevik.
Pernyataan itu sebagai peringatan tegas kepada pemerintah Ukranina yang baru di Kiev dan Barat untuk menghormati kepentingan Rusia.
Sebagai reaksinya, pemerintah baru Ukrania menyebut Putin sebagai musuh dunia, dan Wapres AS Joe Biden memperingatkan AS dan Eropa akan memberikan sanksi terhadap Rusia.
"Dunia telah melihat tindakan Rusia itu sebagai cacat logika," kata Biden dalam pertemuan dengan para pemimpin Eropa di Polandia. (jo-4)
Tidak ada komentar: