Rencana Menggusur Lokalisasi Kalijodo Mendapat Perlawanan

Kalijodo
JAKARTA,JO - Rencana Pemprov DKI Jakarta untuk menggusur lokalisasi Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut), dan akan mengubahnya menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH), tampaknya tidak akan mudah. Kalangan warga mengatakan niatnya untuk melakukan perlawanan.


Ucun, warga Kalijodo, misalnya mengatakan pihaknya akan melakukan perlawanan jika mereka digusur karena tempat ini merupakan lahan tempat mereka mencari nafkah.

"Jelas kami menolak tempat ini digusur,karena tempat ini lahan kami mencari nafkah," kata Ucun kepada JakartaObserver.com, Sabtu (1/3).

Rencana penggusuran lokalisasi ini disampaikan Wagub DKI Jakarta Basuki T Purnama di Jakarta, kemarin.

Hal senada juga dikatakan Ketua RT 01/05 Timan. Menurutnya, jika Pemda DKI memaksa untuk menggusur ratusan rumah warga di lokalisasi Kalijodo bukan tidak mungkin,warga di sekitar tempat tersebut bakal melakukan perlawanan.

"Bisa bisa bakalan perang kalau Pemprov DKI tetap memaksakan untuk menggusur lokalisasi ini," kata Timan kepada wartawan.

Timan menjelaskan, sebaiknya Pemprov DKI memperbaiki RTH yang sudah ada dahulu dan kemudian jika sudah terasa bagus, baru dipikirkan kembali untuk menggusur lokalisasi Kalijodo.

"Perbaiki dulu lah taman yang sudah ada,ngga usah bongkar bongkar dulu bangunan disini, karena warga dari berbagai daerah mengais rejeki di tempat ini," ucap Timan.

Sesuai dengan namanya Kalijodo, dikenal sebagai tempat orang mencari cinta, dan sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Dalam Novel Ca-bau-kan,seperti ditulis oleh Remy Sylado terkisahkan bahwa kawasan bantaran sungai itu sudah dikenal sebagai tempat berkumpulnya para pedagang yang berasal dari etnis Tionghoa.

Tak hanya itu,lokalisasi Kalijodo juga banyak gadis pribuminya mencari uang dengan mendendangkan lagu klasik Tiongkok diatas perahu yang ditambatkan di pinggir Kali.Oleh karena itu, warga di lokalisasi tersebut tetap bertahan dan menolak untuk digusur lantaran tempat itu,bisa menghasilkan rejeki dalam semalam hingga miliaran rupiah.(leman)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.