Berawal dari Pertemanan di Facebook, Siswi SMP Dicabuli dan Ortu Lapor Polisi
 |
| Ilustrasi |
Siswi ini dicabuli Taufik, 36, di sebuah hotel melati di kawasan Bojong Gede saat keduanya kopi darat alias janjian bertemu. Taufik sendiri merupakan warga Cibinong, Kabupaten Bogor.
Atas perbuatannya itu, Taufik kemudian dilaporkan ke Polresta Depok dan ditangkap petugas Unit Pelindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Depok.
Informasi yang dihimpun menyebutkan Taufik ternyata seorang pengangguran, dan saat kopi darat di hotel melati itu, korban yang berusia 16 tahun itu dipaksa untuk melakukan tindakan asusila terhadap anak di bawah umur.
Kapolresta Depok Kombes Ahmad Subarkah MH, Sabtu (19/4) pagi menjelaskan, siswi ini mengenal pelaku dari jejaring sosial Facebook, dan terbuai kata-kata manis Taufik yang mengaku sebagai pegawai kantoran.
Setelah lama berhubungan melalui dunia maya, pelaku kemudian mengajak korban untuk bertemu. Mereka pun janjian bertemu di daerah Bojong Gede. Rupanya Taufik punya niat jahat kepada korban. Dengan bujuk rayu, pelaku mengajak korban ke hotel kelas melati di daerah Bojong Gede.
“Dalam hotel tersebut, korban dipaksa untuk melayani nafsu bejat pelaku. Setelah itu korban pulang lalu menceritakan peristiwa yang dialami ke orang tuanya dan langsung melaporkan ke polisi,” kata Kombes Ahmad Subarkah MH.
Atas peristiwa tersebut, kapolres prihatin terhadap kasus pencabulan anak di bawah umur kebanyakan atas bujuk rayu lewat media pertemanan jejaring sosial.
Dia pun mengimbau berbagai pihak ikut berperan aktif dalam memberikan perhatian kepada anak. Selain guru sebagai pendidik formal di sekolah, orangtua juga ikut andil dalam memberikan pengawasan dalam pergaulan si anak.
Pelaku dikenakan Undang-Undang No23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak di Bawah Umur dengan ancaman maksimal hukuman 15 tahun penjara. (jo-5)
Tidak ada komentar: