Dandenma Mabes TNI Terima Gelar Profesor Ilmu Beladiri
Kol Laut (S) Dr Ivan Yulivan saat menerima gelar Profesor Ilmu Beladiri. (foto:puspen tni) |
Penganugerahan gelar Profesor Ilmu Beladiri kepada Kolonel Ivan Yulivan, diberikan di sela-sela latihan penyegaran ratusan Karateka yang tergabung dalam Institut Karate-Do Indonesia (INKAI) se-Jawa Barat, yang digelar di GOR Ahmad Yani Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur (Jaktim), kemarin.
World Academy of Martial Arts Philosophy and Science yang berkantor pusat di Kualalumpur, Malaysia merupakan sebuah lembaga yang didirikan untuk menghormati dan menghargai para pencipta dan praktisi seni ilmu beladiri yang telah mendedikasikan hidupnya untuk menciptakan dan meneruskan tradisi luhur seni, filsafat dan ilmu beladiri.
Penghargaan tersebut diberikan kepada mereka yang telah memenuhi persyaratan akademik dan kurikulum yang ditetapkan oleh WAMAPS dan dinilai secara khusus untuk memenuhi kepatutan dan kelaikan oleh Dewan Guru WAMAPS.
Prof Dr Sabree Saleeh dalam sambutannya mengatakan bahwa, dirinya patut berbangga dapat berkunjung ke Indonesia khususnya ke Mabes TNI dan menyaksikan semangat para Dewan Guru dan Praktisi Karateka yang sangat luar biasa dan juga sekaligus dapat menganugerahkan gelar profesor kepada salah satu tokoh seni beladiri yang telah mendedikasikan hidup, semangat dan pemikiran untuk menjaga nilai-nilai luhur seni beladiri.
“Semoga profesor Prof (HC) Dr Ivan Yulivan dapat terus menjadi contoh dan suri tauladan bagi pecinta seni beladiri Indonesia,” ungkapnya.
Sementara Kolonel Ivan Yulivan mengatakan, merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi dirinya dan keluarga, serta seluruh praktisi ilmu beladiri di TNI khususnya dan bagi seluruh penggiat ilmu beladiri di wilayah Jawa Barat pada umumnya, bahwa accomplishment and life-long dedication serta semangat menghidupi dan menghayati nilai-nilai luhur ilmu beladiri dapat diberikan penghargaan khusus melalui penganugerahan gelar profesor ilmu beladiri oleh WAMAPS.
“Penghargaan gelar profesor ilmu beladiri ini dapat dijadikan pemicu dan pemacu untuk terus berkarya dan berbuat lebih baik lagi bagi pengembangan ilmu beladiri yang telah ditekuni selama ini, sehingga akan menjadikan lebih kuat, solid dan semakin berprestasi dimasa mendatang,” kata Dandenma Mabes TNI.
Ilmu beladiri juga akan mejadikan semakin bersatu dalam sebuah keluarga besar masyarakat yang berkarakter kuat, bersahaja, dan ksatria. Lebih dari itu, penghargaan ini bukanlah sebuah pengakuan dan pencitraan belaka terhadap seorang praktisi seni ilmu beladiri, tetapi menjadi penanda bahwa dunia seni beladiri merupakan bagian dari peri-kehidupan bermasyarakat dunia. bahwa setiap budaya, bangsa dan negara mempunyai jiwa, semangat, dan nilai-nilai luhur seni beladiri yang sama. (jo-17)
Tidak ada komentar: