DBD di Jakarta Barat dalam 5 Bulan Capai 1.101 Kasus
Ilustrasi |
Data yang diterima JakartaObserver.com dari Kasudin Kesehatan Jakarta Barat dr Widya Astuti di Jakarta, Kamis (8/5) malam, wilayah yang terbanyak ditemukan di Kecamatan Cengkareng mencapai 265 orang, Kecamatan Kembangan mencapai 245, wilayah Kecamatan Kalideres 188.
Sementara berdadarkan IR tertinggi ,adalah di wilayah Kecamatan Kembangan 87,3 per 100.000 penduduk, di wilayah Kecamatan Grogol Petamburan berjumlah 57,9, selanjutnya di wilayah Kecamatan Cengkareng 50,2.
Kasus DBD itu mulai terlihat menurun pada bulan April 2014, bila dibandingkan pada bulan Maret 2014.
Sementara itu secara terpisah, para peneliti dari Fakultas Kedokteran UGM sedang mencoba metode baru dalam pemberantasan DBD. Metode tersebut dilakukan dengan menyebarkan nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia ke beberapa kawasan di Yogyakarta.
Pengentasan epidemi demam berdarah dengan memanfaatkan Wolbachia merupakan metode yang terbilang baru. Wolbachia sendiri merupakan bakteri yang mampu memperpendek rentang hidup nyamuk Aedes Aegypti sekaligus memblokir replikasi virus dengue penyebab demam berdarah.
Pelepasan nyamuk ber-Wolbachia diharapkan mampu melahirkan generasi nyamuk Aedes Aegypti yang 'lumpuh' tak bisa menyebarkan virus dengue, sehingga kasus DBD dapat ditekan. (leman)
Tidak ada komentar: