Fitra Minta Kejaksaan Periksa Gubernur dan DPRD DKI, Jokowi Ogah Diseret-seret

Bus Transjakarta
JAKARTA, JO- Direktur Forum Indonesia untuk Tranparansi Anggaran (Fitra) Ucok Sky Khadafi meminta Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk fokus menyelesaikan permasalah hukum terkait dugaan mark up bus Transjakarta.

Menurut Ucok, orang yang pertama kali mengenalkan Udar Pristono, mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI kepada Bimo yakni Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).

"Alasan fokus kepada Jokowi, Udar dikenalkan dengan Mikael bimo melalui Jokowi," ucapnya, di Jakarta, Senin (19/5).

Menurut Ucok, Jokowi dan DPRD juga harus ikut bertanggung jawab dalam permasalahan tersebut. "Yang bertanggung jawab kepada pengelola anggaran atau APBD DKI adalah Jokowi. Dari alasan dua ini, sewajar kejaksaan harus fokus lebih mendalam untuk memeriksa Jokowi dan DPRD DKI," pungkasnya.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat dikonfimasi wartawan mengatakan dirinya ogah dibawa-bawa dalam permasalahan tersebut. Diakuinya kebijakan tentang pengadaan bus Transjakarta memang merupakan kebijakannya."Yang namanya kebijakan semuanya pasti gubernur," kilah Jokowi di Balaikota.

Dikatakan, kalau terjadi penyimpangan kebijakan bukan lah tanggung jawabnya. Namun saat ditanya apakah Jokowi bersedia jika dirinya diperiksa penyidik. Jokowi enggan menjawab. Ia malah memilih bungkam.

Pernyataan tersebut sangatlah berbeda dengan pernyataan Wagub Basuki T Purnama (Ahok) yang menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum. (hw)

Mengunjungi London? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Wisata ke New York? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Jalan-jalan ke Las Vegas? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.