Perilaku Berpolitik Harus Dibenahi, Pengamat: Pilpres 2014 Bisa Saja Terjadi Ricuh

Ilustrasi
JAKARTA, JO - Pengamat politik Amir Hamzah mengatakan, sistem berpolitik di Indonesia ini harus dibenahi agar tercipta perilaku politik yang santun.

Hal itu diungkapkannya, berdasarkan kejadian dilapangan dimana sesama caleg dalam satu partai saling sikut menyikut.

"Sebagai contoh ada caleg yang merasa tidak puas atas rekannya satu partai pada pileg kemarin. Untuk itu, perlu dibenahi sistem politik, siapa yang menang dan siapa yang kalah ya harus terima itu," ucapnya di Balaikota, Selasa (13/5).

Amir menilai, saat ini Badan Pengawasan Pemilu(Bawaslu) lemah dalam penegakan hukum. Seharusnya ada ketegasan hukum dari Bawaslu apabila terjadi money politik."Kan sudah ketahuan ada oknum-oknum caleg bagi-bagi duit, itukan sudah money politics, tapi tidak diproses bawaslu," tegasnya.

Amir juga menegaskan, dengan contoh berpolitik seperti itu. Bisa saja terjadi keributan pada Pilpres 2014 mendatang.

"Itu bisa saja terjadi, karena mereka merasa hebat dan tidak mau menerima kekalahan. Makanya itu, perlu dibenahi sistemnya baik dari perilaku berpolitik, budaya politik serta harus didukung dengan perundang-undangan. Karena siapa yang menang itulah kemenangan rakyat, disitulah baru namanya sudah membangunan demokrasi," pungkasnya.(hw)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.