Presiden KSPI Sebut Dukungan Buruh ke Prabowo sebagai Kontrak Politik
Demo buruh di depan Istana Negara, hari ini. |
"Itu bukan berarti tidak independen, kami tetap independen. Soal dukungan ke Prabowo itu terkait kontrak politik jika nanti terpilih menjadi presiden," kata Said Iqbal di sela-sela aksi demo di depan Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/5) siang.
Kontrak politik yang dimaksud Iqbal adalah 10 tuntutan buruh yang disuarakan pada peringatan Hari Buruh Sedunia yang jatuh hari ini. (Baca berita: Ini Dia Sepuluh Tuntutan Buruh )
Menurut Iqbal, jika nanti Prabowo ingkar janji dengan kontrak politik itu, maka serikat buruh pun akan membalasnya dengan melakukan kampanye anti-pemerintah.
Terkait dengan peringatan May Day hari ini, Said Iqbal mengatakan setelah melakukan long march dari Bunderan HI ke Istana Negara, puluhan ribu buruh kemudian akan melakukan long march ke Gelora Bung Karno (GBK).
Di GBK, akan digelar acara antara lain orasi politik, dan hiburan musik dengan menghadirkan artis-artis terkenal ibu kota.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, era upah buruh murah sudah selesai. Dia pun berharap para pekerja dapat memiliki hidup layak, dan terjalinnya hubungan baik antara buruh dengan pengusaha.
Dalam pernyataannya melalui akun Twitter, hari ini, SBY mengatakan bahwa ekonomi dan dunia usaha harus terus tumbuh. Oleh sebab itu, buruh harus makin produktif, sehingga perusahaan bisa terus meningkatkan upah buruhnya.
“Kita ingin upah dan kesejahteraan pekerja makin baik di masa depan. Hidup mereka harus layak. Era upah buruh murah sudah selesai,” kata SBY.
Kepala Negara juga menegaskan, penetapan Hari Buruh Sedunia pada 1 Mei menjadi hari libur nasional merupakan wujud penghormatan pemerintah kepada para buruh.
“Alhamdulillah, sejak Indonesia Merdeka, kini 1 Mei menjadi hari libur nasional. Ini sebagai penghormatan kita kepada para pekerja,” kata SBY. (jo-10)
Tidak ada komentar: