Siswi SMP Diperkosa Setelah Dicekoki Miras, Pelaku Masih Dibiarkan Berkeliaran

Ilustrasi
LAMPUNG,JO - Kasus pemerkosaan terhadap siswi SMP kembali terjadi. M, 14, siswi SMPN Tanjungkarag Barat, dicabuli Fed,24, setelah sebelumnya dicekoki minuman keras.

Peristiwa pemerkosaan ini terungkap setelah keluarga korban melapor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jumat (16/5). Sementara M, warga Kedaton, Bandarlampung ini dirawat di Rumah Sakit Urip Sumoharjo, Bandarlampung karena trauma dan pendarahan hebat di kemaluannya.

Sebelumnya, perbuatan bejat Fed bermula dari laporan keluarga korban, dengan nomor laporan TBL/B/I/724/V/2014/LPG/RES BALAM/ Sektor TKB Tanggal 8 Mei 2014 ke Polsek Tanjungkarang Barat. Namun meski sudah melapor, hingga kini keluarga korban masih melihat tersangka Fed berkeliaran di pelataran parkir Pasar Tani, Kemiling Bandarlampung.

Di KPAI, keluarga ini kemudianmendapat saran agar cepat melapor ke bagian perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Bandarlampung.

Edwar, kakak Ipar korban mengatakan, menurut cerita M, awalnya bertemu Dwi ,14, yang baru dua minggu dikenalnya, kemudian diajak membeli nasi goreng dan main ke rumah Aris di daerah Pasar Tani. Di rumah itu selain Aris ada Rio dan Fed yang sedang minum-minuman keras jenis anggur.

Di rumah itu, M dan Dwi makan nasi goreng yang dibelinya. Setelah makan, Fed menghampiri dan memaksa untuk minum anggur, karena takut M meminumnya. Merasa pusing M diajak ke kamar untuk istirahat, tetapi sekitar pukul 01.00 WIB, pintu kamar tersebut ada yang mengetuk. M mengira yang mengetuk adalah Dwi yang ingin mengajak M pulang, tetapi setelah pintu kamar dibuka, ternyata Fed.

Gadis itu langsung ditodong pakai pisau. Kalah tenaga dan dibawah ancaman akan dibunuh M tidak berdaya saat tersangka melampiaskan nafsu bejatnya dan meninggalkan M yang mengalami pendarahan hebat di kamar.

Beberapa saat setelah Fed pergi, Aris dan Dwi masuk ke kamar dan melihat M, lalu keduanya membawa ke Klinik Kosasi di Jalan Urip Sumoharjo, karena mengalami pendarahan hebat, pihak klinik merujuk korban ke Rumah Sakit Urip Sumoharjo setelah itu Aris dan Dwi meninggalkan M sendirian di rumah sakit.

Pihak rumah sakit, akhirnya menghubungi orang tua M. Pihak rumah Sakit menyarankan agar cepat melapor ke polsek. Mendapat saran itu, akhirnya orang tua melapor ke Polsek Tanjungkarang Barat.

Di polsek petugas menyarankan orang tua M untuk membawa M ke polsek untuk dimintai keterangan. Usai memberikan keterangan di polsek M kembali mengalami pendarahan hebat, dan dirawat di Rumah Sakit Urip Sumoharjo, Bandarlampung.

Pasca kejadian itu, M sulit untuk diajak komunikasi dan selalu ketakutan akan dibunuh. Terkadang berprilaku aneh bersembunyi dan tidur di bawah tempat tidur. (jo-29)

Mengunjungi London? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.