Gaji Belum Dibayar, Lebaran Tahun Ini Masih "Buram" Bagi Tukang Sapu

Ilustrasi
JAKARTA, JO- Sudah memasuki bulan puasa, dan tidak lama lagi akan hari raya. Namun bagi para tukang sapu yang ada di Jakarta Barat (Jakbar) ini, belum bisa membayangkan apa yang akan terjadi. Sebab para tukang sapu ini sudah dua bulan gajinya belum dibayarkan.

Seperti yang diakui seorang tukang sapu yang ditemui di kawasan Kalideres, Jakbar bernama SP ini. Saat ditemui, Senin (30/6), pria ini masih mengaku kebingungan.

"Sudah dua bulan terakhir ini kami belum menerima gaji, padahal kami butuh untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari apalagi ini bulan puasa, dan sebentar lagi lebaran," katanya.

SP mengaku pernah menanyakan alasan keterlambatan pembayaran gajinya kepada instansi terkait, namun jawaban petugas tersebut gahi mereka akan dirapel seusai puasa nanti.

“Katanya akan dirapel habis lebaran nanti. Terus terang kita juga bingung karena ada kebutuhan keluarga untuk keperluan puasa dan lebaran, dan pada saat yang sama sekarang ini sudah mendekati bayar sewa rumah," keluh SP.

SP berharap kepada pemerintah agar dalam penerimaan upah tidak ada lagi sistem rapelan yang membuat dirinya harus gali lobang tutup lobang memenuhi kebutuhan hidupnya bersama keluarganya.

”Saya harap sih begitu (tidak dirapel), belakangan ini kita sering pinjam uang sama tetangga. Saya janjinya habis bulan akan saya bayar, eh gak tahunya, pas dicek belum turun juga gaji, terpaksa deh ditunda bayar hutangnya,” harapnya.

Lainnya halnya dengan AD,50, saat dijumpai di kawasan Sumur Bor, Cengkareng mengatakan, kesenangannya mengenai penggajian yang ditangani langsung oleh Pemprov DKI. Memang diakuinya sempat terjadi perapelan, namun. tidak berlangsung lama.

”Saya cukup senang ketika gaji dibayar langsung oleh Pemprov DKI melalui transferan rekening pribadi. Berbeda disaat waktu kita sama swasta sering terlambat bayar upahnya. Memang kita juga pernah mengalami keterlambatan meneriman gaji, sampai dua bulan, tapi sekali menerima memang besar bisa sampai Rp 4 jutaan, tapi tergantung absensi kehadiran,” ungkapnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi Kasudin Kebersihan Jakbar Wahyu Pudji Astuti tidak bisa dihubungi. Namun menurut salah seorang staf di Sudin Kebersihan Jakbar yang enggan disebut namanya saat dikonfirmasi membenarkan adanya keterlambatan pembayaran gaji sebagian pekerja tukang sapu jalanan.

Hal itu terjadi, kata dia, karena data penyapu jalanan yang diserahkan ke pihak Sudin Kebersihan masih belum lengkap. ”Yang saya dengar sih begitu, memang benar adanya keterlambatan. Katanya data mereka yang dari pihak swasta belum lengkap diserahkan ke Sudin Kebersihan,” kata staf itu.

Secara terpisah, saat dikonfirmasi soal keterlambatan pembayaran gaji para tukang sapu jalanan, Wakil Kepala Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, kemungkinan lambatnya pembayaran gaji terletak pada proses transferan di bank.

”Prinsipnya ada pada proses pencairan di BPKD dan Bank DKI. Kenapa? Karena SKPD di DKI kan banyak antri, Kalau proses udÄ…h selesai pasti langsung dibayarkan dinas,” jelas Isnawa. (leman)


Mengunjungi London? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Wisata ke New York? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Jalan-jalan ke Las Vegas? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.