Ketua RT dan RW Dipilih Langsung dan Dijadikan Pegawai Lepas
Basuki T Purnama |
Untuk mewujudkan hal itu, menurut Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok), dirinya akan melakukan perubahan peraturan daerah (perda) yang mengatur hal itu selama ini.
Kata Ahok, perubahan itu penting karena selama ini ajang pemilihan ketua RT dan RW menjadi rebutan dan masing-masing kandidat mengeluarkan uang puluhan juta rupiah untuk kampanye, dan biasanya mereka pun punya "lapak" sendiri untuk menghasilkan uang, seperti dari para pedagang.
Selain itu, menurut Ahok, dengan perubahan mekanisme pemilihan ketua RT dan ketua RW dapat mempermudah proses pengawasan dari kelurahan, disamping mencegah jabatan itu dikuasai para preman.
"Saya dengar untuk menjadi ketua RW di Jakarta bisa menghabiskan dana Rp70 juta untuk kampanye. Itu sebabnya kita pilih sistem penunjukan langsung saja," katanya di Jakarta, pekan ini.
Memberi contoh penunjukan langsung yang sudah dilaksanakan di Jakarta selama ini adalah untuk jabatan walikota dan bupati di Jakarta yang tidak melalui pemilihan tapi ditunjuk langsung.
Dikatakan, nantinya mereka pun akan diangkat menjadi pekerja harian yang gajinya dibayarkan per bulan, bukan per tiga bulan seperti saat ini. Gaji itu nanti akan ditransfer melalui bank ke rekening ketua RT dan ketua RW.
Bahkan Ahok menjanjikan gaji yang lebih besar dari yang diterima saat. "Saat ini mereka diberikan Rp700 ribu per bulan, nantinya akan menjadi Rp1 juta. Hanya saja jika itu terjadi, Ahok meminta mereka rajin untuk melaporkan mana jalan berlobang, mana sampah yang tidak tertangani. (jo-3)
Mengunjungi London? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Wisata ke New York? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Jalan-jalan ke Las Vegas? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya
Tidak ada komentar: